Popular Posts

Masa Depan Suram Kapal Selam Indonesia

All hands,
Tak dapat dibantahkan kalau terjadi persaingan kapal selam di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara yang berkepentingan dengan kapal selam berupaya untuk mengakuisisi kapal selam yang state of the art guna membangun keunggulan kualitatif terhadap negara-negara lainnya. Setelah Vietnam mulai menerima secara bertahap pesanan enam kapal selam kelas 877EKM Kilo dari Rusia, kini Singapura berpaling ke Jerman untuk pengadaan kapal selam kelas U-218SG. Sedangkan Negeri Tukang Klaim masih cukup puas dengan kapal selam kelas Scorpene yang beberapa tahun silam diterima dari Prancis.
Dalam konteks ini, posisi Indonesia laksana pecundang. Alih-alih membeli kapal selam kelas U-212 atau 877EKM, Jakarta masih setia dengan kelas U-209 ala Korea Selatan yang sebenarnya menyandang teknologi 1980-an. Pertimbangannya tak lain adalah karena tawaran dari Negeri Ginseng lebih murah daripada tawaran dari negeri di mana mantan Presiden Indonesia belajar dan negeri di mana kapal selam andalan Indonesia masa lalu pernah diproduksi.
Kapal selam U-209 sangat jelas sulit disetarakan secara teknologi dengan kapal selam kelas 877EKM dan U-212. Apalagi dengan U-218SG yang dipesan secara kostumisasi oleh Singapura. Apalagi kini kelas U-209 di pasaran internasional sudah memasuki era senja dan banyak negara yang mulai beralih ke kapal selam  yang menyandang teknologi tahun 2000 ke atas. 
Bagaimana pun pilihan untuk Indonesia untuk tetap mengandalkan U-209 versi Negeri Ginseng adalah sebuah pilihan yang sadar. Meskipun pilihan itu sebenarnya berkonsekuensi suram bagi Indonesia dalam konteks persaingan kapal selam pada 2020 ke atas di kawasan, pilihan itu telah dijatuhkan. Yang penting adalah Indonesia tercatat mempunyai kapal selam. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...