Dalam rangka Proyek SEA 1000, Australia berupaya mendekati sejumlah negara sekutunya yang mempunyai teknologi kapal selam. Selain dengan Amerika Serikat, Jepang adalah sasaran berikutnya bagi Australia demi kesuksesan future submarine. Pertanyaannya, teknologi apa yang diincar oleh Canberra dari Tokyo dengan kerjasama tersebut?
Sebagaimana diketahui, Tokyo selama ini sukses mengembangkan kapal selam buatan galangan dalam negeri. Berbeda dengan Canberra yang diliputi oleh beragam kesulitan dalam pengembangan kapal selam kelas Collins, Tokyo tak mengalami kesulitan dalam mengembangkan berbagai kelas kapal selam, termasuk kapal selam kelas Souryu. Kapal selam kelas Souryu adalah simbol kesuksesan kapal selam diesel elektrik buatan Jepang.
Australia tergoda untuk belajar dari bekas musuhnya di Perang Dunia Kedua yaitu Jepang terkait dengan keberhasilan itu. Teknologi yang diincar oleh Canberra adalah di bidang propulsi. Canberra selama ini selalu dihadapkan pada berbagai kesulitan dalam pengoperasian kapal selam kelas Collins, termasuk dalam urusan propulsi.
Beberapa waktu silam, Jepang telah mengubah kebijakan ekspor teknologi pertahanan ke negara-negara lain. Tokyo masih boleh mengekspor teknologi pertahanan ke negara yang bukan berstatus komunis, tidak sedang diembargo PBB dan tidak sedang berkonflik atau akan memicu konflik dengan negara lain.
Australia sangat jelas masuk dalam kategori di mana Tokyo boleh mengekspor teknologi pertahanan. Jepang tentu saja akan memudahkan kerjasama di bidang propulsi kapal selam dengan Australia.
