marinir TEAM-
All hands,
Seiring dengan makin banyak kapal perang Angkatan Laut Indonesia yang berusia di atas 30 tahun, semakin banyak pula kapal perang yang layak mendapatkan status konservasi. Meskipun demikian, jumlah kapal perang yang berstatus konservasi selama ini selalu sangat sedikit dibandingkan dengan yang seharusnya. Malah tak jarang kapal yang berstatus konservasi telah berusia di atas 50 tahun lebih, bahkan 60 tahun.
Semua itu antara lain karena keengganan untuk menghapus kapal perang lama dari jajaran susunan tempur. Penyebab keengganan itu beragam, mulai dari berkurangnya jumlah kapal perang hingga hilangnya anggaran pemeliharaan dan perawatan bagi kapal perang ketika sudah menyandang status konservasi.
Untuk kapal perang yang berstatus konservasi pun, masih belum ada perlakuan khusus di lapangan. Misalnya dalam hal sandar, kapal perang itu masih tetap bersandar di dermaga bersama-sama dengan kapal perang yang tak menyandang status konservasi. Padahal pendekatan demikian memiliki resiko tersendiri, khususnya dari segi keselamatan. Bukan tak mungkin apabila suatu hal terjadi pada kapal konservasi, hal itu akan merembet pada kapal perang lainnya.
Untuk mencegah hal demikian, semestinya kapal konservasi mempunyai lokasi sandar sendiri yang berbeda dengan kapal perang lainnya.
