marinir TEAM-
All hands,
Dewasa ini Indonesia memiliki setidaknya dua daerah yang rutin menjadi
langganan dilaksanakannya latihan militer. Pertama adalah di Selat
Makassar dan sekitarnya dan kedua ialah Laut Natuna dan sekitarnya.
Pemilihan kedua wilayah itu sehingga sering dijadikan langganan daerah
latihan militer Indonesia antara lain berangkat dari "kemudahan" yang
diberikan daerah-daerah tersebut untuk melaksanakan manuver lapangan
bagi ketiga matra TNI.
Lepas dari pertimbangan teknis, pertimbangan politik terkadang menjadi
alasan pula mengalami latihan TNI, baik pada tingkat matra maupun
gabungan, digelar di wilayah tertentu. Sebagai contoh, pada 1996 latihan
gabungan TNI digelar di Laut Natuna dan sekitarnya untuk merespon klaim
Cina terhadap ZEE Indonesia sebagaimana tergambar dalam peta yang
diterbitkan oleh negeri yang pernah dipimpin oleh Mao Tse Tung itu pada
1993. Sedangkan dalam beberapa tahun terakhir, latihan matra maupun
latihan gabungan TNI seringkali dilaksanakan di Selat Makassar dan
sekitarnya guna merespon klaim Negeri Tukang Klaim terhadap blok Ambalat
di Laut Sulawesi.
Pada tahun ini, kekuatan udara Indonesia melaksanakan latihan puncak di
Laut Natuna. Pertanyaannya adalah apakah kekuatan laut Indonesia juga
akan melaksanakan latihan puncak tahun depan di lokasi yang sama ataukah
tidak? Kalau lokasi latihan berbeda, berarti ada hal yang luput dari
perhatian. Yaitu pesan politik yang hendak dimunculkan dari latihan itu.