marinir TEAM-
All hands,
Walaupun pembangunan kekuatan laut Filipina berjalan tertatih-tatih
karena kurangnya anggaran yang tersedia dan adanya inefisiensi, namun
hal demikian tak menyurutkan ambisinya untuk membeli dua kapal selam
diesel elektrik. Negeri yang menjadi langganan siklon tropis itu
bertekad melaksanakan akuisisi kapal selam mulai 2020. Salah satu faktor
pendorongnya adalah posisi Filipina sebagai salah satu Angkatan Laut
terlemah di Asia Tenggara di tengah kian asertifnya Cina dalam sengketa
Laut Cina Selatan.
Ambisi Angkatan Laut Filipina untuk membeli kapal selam sangat
ditentukan oleh beberapa hal. Pertama, dukungan anggaran pada 2020.
Belum diketahui pasti siapa yang akan memerintah pada 2020 dan bagaimana
komitmennya terhadap pembangunan Angkatan Laut. Kalau di era Benigno
Aquino III, komitmen terhadap Angkatan Laut Filipina jauh lebih baik
daripada sebelumnya yang antara lain karena faktor Cina.
Kedua, efisiensi anggaran. Di antara masalah yang menghantui Angkatan
Laut Filipina selama ini adalah inefisiensi anggaran. Dampak dari hal
tersebut cukup signifikan, yaitu mempengaruhi pembangunan kekuatan laut.
Tak sedikit pihak yang meragukan apakah pada 2020 kekuatan laut
Filipina bisa melakukan tindakan-tindakan progresif untuk mengatasi
inefisiensi anggaran.
Ketiga, faktor Amerika Serikat. Apabila Amerika Serikat memberikan
bantuan dan tekanan kepada Filipina dalam hal pembangunan kekuatan
Angkatan Laut agar bisa mengurangi beban Washington membantu sekutunya
tersebut, pengadaan kapal selam pada 2020 nampaknya akan bisa berjalan.
Bagaimanapun, Washington masih memainkan peran signifikan di balik layar
dalam isu pertahanan Filipina.