Popular Posts

Tidak Bisa Beradaptasi Dengan Zaman

All hands,
Kini kemajuan teknologi terus mempengaruhi desain dan operasional kapal perang. Dibandingkan 100 tahun lalu, bahkan 10 tahun lalu, sekarang teknologi automasi kian mendominasi operasional kapal perang di berbagai negara di dunia. Khususnya kapal perang mulai dari kelas korvet, bahkan kapal amfibi dan kapal bantu.
Karena teknologi automasi semakin mendominasi, sekarang jumlah pengawak kapal perang jauh berkurang dibanding era-era sebelumnya. pekerjaan oleh awak kapal perang dapat dilakukan oleh mesin, sehingga terjadi pengurangan awak kapal. Kalau pada kapal perang buatan 1980-an, misalnya kelas fregat, awak yang dibutuhkan setidaknya hampir 200 orang, kini awak yang dibutuhkan oleh  mesin perang itu kurang dari 100 atau maksimal 100 orang.
Banyak Angkatan Laut di dunia yang "bahagia" dengan pengurangan jumlah awak kapal perang mereka, sebab pengurangan itu berarti pengurangan pula pada biaya operasional kapal perang itu sendiri. Angkatan Laut yang sudah tergolong World Class Navy sudah mengadopsi "smaller crews, increased automation".
Lalu bagaimana dengan kekuatan laut Indonesia? Angkatan Laut Indonesia yang juga bermimpi menjadi World Class Navy sayangnya masih belum mengubah paradigmanya agar selaras dengan mimpi itu. Paradigma yang dianut masih pada Angkatan Laut padat karya, sementara kemajuan teknologi kapal perang saat ini menuntut Angkatan Laut di dunia untuk menjadi Angkatan Laut padat teknologi. Walaupun beberapa kapal kombatan Indonesia teknologinya sudah menyandang teknologi automasi, tetapi pengawakannya masih menggunakan pendekatan padat karya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...