Memeras Pengemudi Angkot, 5 Preman Balik Ditangkap Polres Kota Depok
Sebanyak lima preman yang biasa memalak angkutan kota (Angkot) di
Terminal Depok digiring ke Markas Polres Kota Depok. Mereka tidak sadar
diintai polisi berpakaian preman.
"Mereka tertangkap tangan
ketika memeras pengemudi angkat, semuanya preman yang biasa mangkal di
terminal," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Komisaris
Suratno, Selasa 25 September 2013.
Kelimanya adalah Rio, 21 tahun; Khatur, 25 tahun; Harianto alias
Kampret, 19 tahun; Riza, 23 tahun; dan Hermalana, 23 tahun. Mereka semua
bertato pada tubuhnya yang tampak karena polisi melucuti pakaian mereka
ketika digiring ke ruang penyidik.
Polisi menyita uang ratusan
ribu rupiah dari kelima pelaku sebagai barang bukti. Namun, dia
memastikan para preman itu tidak membawa serta senjata tajam. "Semuanya
dari Jakarta,” katanya.
Razia dilakukan lantaran ada laporan
bahwa marak premanisme di terminal Depok setiap sore. Benar saja,
beberapa anggota polisi yang memakai pakaian preman dan menumpang angkot
yang keluar masuk terminal menemukan praktek pemalakan itu. "Sampai ada
yang mau melawan, tapi langsung ditodong (senjata) oleh anggota,"
katanya.
Terjaringnya lima orang ini, menambah jumlah preman
yang terjaring razia Polresta Depok sepanjang Rabu 25 September 2013
ini. Polisi telah menangkap sebanyak 10 orang.
Salah satu dari mereka, Harianto alias Joko Kampret mengaku dirinya memang setiap hari tinggal di terminal.
Memeras Pengemudi Angkot, 5 Preman Balik Ditangkap Polres Kota Depok
Sebanyak lima preman yang biasa memalak angkutan kota (Angkot) di Terminal Depok digiring ke Markas Polres Kota Depok. Mereka tidak sadar diintai polisi berpakaian preman.
"Mereka tertangkap tangan ketika memeras pengemudi angkat, semuanya preman yang biasa mangkal di terminal," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Komisaris Suratno, Selasa 25 September 2013.
Kelimanya adalah Rio, 21 tahun; Khatur, 25 tahun; Harianto alias Kampret, 19 tahun; Riza, 23 tahun; dan Hermalana, 23 tahun. Mereka semua bertato pada tubuhnya yang tampak karena polisi melucuti pakaian mereka ketika digiring ke ruang penyidik.
Polisi menyita uang ratusan ribu rupiah dari kelima pelaku sebagai barang bukti. Namun, dia memastikan para preman itu tidak membawa serta senjata tajam. "Semuanya dari Jakarta,” katanya.
Razia dilakukan lantaran ada laporan bahwa marak premanisme di terminal Depok setiap sore. Benar saja, beberapa anggota polisi yang memakai pakaian preman dan menumpang angkot yang keluar masuk terminal menemukan praktek pemalakan itu. "Sampai ada yang mau melawan, tapi langsung ditodong (senjata) oleh anggota," katanya.
Terjaringnya lima orang ini, menambah jumlah preman yang terjaring razia Polresta Depok sepanjang Rabu 25 September 2013 ini. Polisi telah menangkap sebanyak 10 orang.
Salah satu dari mereka, Harianto alias Joko Kampret mengaku dirinya memang setiap hari tinggal di terminal.
Sebanyak lima preman yang biasa memalak angkutan kota (Angkot) di Terminal Depok digiring ke Markas Polres Kota Depok. Mereka tidak sadar diintai polisi berpakaian preman.
"Mereka tertangkap tangan ketika memeras pengemudi angkat, semuanya preman yang biasa mangkal di terminal," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Komisaris Suratno, Selasa 25 September 2013.
Kelimanya adalah Rio, 21 tahun; Khatur, 25 tahun; Harianto alias Kampret, 19 tahun; Riza, 23 tahun; dan Hermalana, 23 tahun. Mereka semua bertato pada tubuhnya yang tampak karena polisi melucuti pakaian mereka ketika digiring ke ruang penyidik.
Polisi menyita uang ratusan ribu rupiah dari kelima pelaku sebagai barang bukti. Namun, dia memastikan para preman itu tidak membawa serta senjata tajam. "Semuanya dari Jakarta,” katanya.
Razia dilakukan lantaran ada laporan bahwa marak premanisme di terminal Depok setiap sore. Benar saja, beberapa anggota polisi yang memakai pakaian preman dan menumpang angkot yang keluar masuk terminal menemukan praktek pemalakan itu. "Sampai ada yang mau melawan, tapi langsung ditodong (senjata) oleh anggota," katanya.
Terjaringnya lima orang ini, menambah jumlah preman yang terjaring razia Polresta Depok sepanjang Rabu 25 September 2013 ini. Polisi telah menangkap sebanyak 10 orang.
Salah satu dari mereka, Harianto alias Joko Kampret mengaku dirinya memang setiap hari tinggal di terminal.