Forum Komandan KRI dijajaran Koarmatim yang digelar rutin setiap hari
Rabu, kali ini forum mendiskusikan mengenai efisiensi penggunaan bahan
bakar yang dikaitkan dengan pola operasi unsur gelar Koarmatim,
dilaksanakan di gedung Candrasa Mako Koarmatim, Rabu (20/3). Hadir dalam
forum ini antara lain para Komandan unsur dan para Komandan Satuan
jajaran Koarmatim.
Dalam forum
ini dibahas permasalahan mengenai keterbatasan dukungan logistik cair
sebagai akibat dari dampak kenaikan harga minyak dunia sehingga secara
global mempengaruhi perekonomian setiap negara. Untuk mengatasi kondisi
tersebut, pemerintah Indonesia mengambil tindakan antisipasi dengan
jalan mengurangi subsidi pada sektor Migas serta mengurangi kuota
impor dari pasar minyak dunia.
Dengan semakin dibatasinya
pengadaan kuota minyak bumi oleh pemerintah Indonesia, maka sebagai aksi
yang harus dilaksanakan agar roda pemerintahan, perdagangan,
pertahanan, pendidikan dan lain sebagainya semua dapat berjalan dengan
baik adalah mendistribusikan ketersediaan minyak nasional dengan
berdasar pada skala prioritas, termasuk pendistribusian bahan bakar
dilingkungan TNI AL.
Untuk menyikapi hal tersebut, Koarmatim
akan melaksanakan pola operasi yang efektif dan efisien tanpa harus
mengurangi kehadiran unsur-unsurnya di laut sebagai efek determinan bagi
setiap ancaman yang berasal dari laut. Kegiatan operasi yang
dilaksanakan jajaran Koarmatim baik dibawah kendali Gugus Tempur Laut
maupun Gugus Keamanan Laut mempunyai batasan waktu yang sudah
direncanakan sesuai rencana operasi. Agar tidak terjadi ketimpangan
batas waktu operasi satu unsur dengan unsur yang lain serta
keterlambatan dalam pergantian unsurnya, disarankan untuk unsur yang
batas waktu operasinya akan berakhir hendaknya ditempatkan pada sektor
patroli dan titik bekulnya mendekat ke pangkalan Surabaya. Dengan
demikian hal ini dapat menghemat penggunaan bahan bakar pada unsur yang
sedang beroperasi dalam satuan gugus tugas.