Karena mendapat kerusakan pada sisten navigasi dan kerusakan engine,
pada pesawat double seat, akibat tembakan di daerah Gunung Lawu,
sehingga penerbang kehilangan orientasi dan tidak dapat mempertahankan
ketinggian, akhirnya kedua penerbang melaksanakan eject untuk
menyelamatkan diri, Jumat (1/3).
Kedua penerbang yang berasal
dari Lanud Iswahjudi tersebut dapat mendarat dilokasi yang tidak
berjauhan sehingga berhasil berkumpul, namun salah satu penerbang
mengalami cedere patah tulang pada bagian lengan sehingga harus
mendapatkan pertolongan dan berusaha berkomunikasi dengan SAR COMBAT.
Setelah mendapatkan informasi untuk menuju titik kumpul dari SAR
COMBAT, Selama perjalanan kedua penerbang dihadapkan persoalan-persoalan
yang tidak mudah, yang mengharuskan mereka bekerjasama untuk memecahkan
permasalahan, mulai dari hambatan pagar kawat, tebing curam dan rasa
lapar karena kehilangan bahan makanan yang berada di survival pack, maka
mengharuskan membuat jebakan untuk menangkap satwa liar untuk dimakan.
Dalam melanjutkan perjalanan menuju ke tempat penjemputan, para
penerbang terkejut karena ternyata tempat penjemputan tersebut terdapat
pasukan musuh yang sedang beristirahat, setelah mengamati ternyata
kekuatan musuh tersebut dapat dikalahkan apabila dilaksanakan
penyerangan dengan mendadak maka mereka memutuskan untuk menyerang dan
akhirnya berhasil menang dan menguasai daerah tersebut dengan menewaskan
seluruh pasukan musuh yang ada. Sehingga mereka bisa beristirahat di
tempat tersebut dan memanfaatkan logistik musuh hingga datangnya
penjemputan.
Demikian skenario latihan survival dasar yang
dilaksanakan oleh 30 personel Lanud Iswahjudi yang terdiri para
penerbang tempur dan ground crew. Hal tersebut dilatihkan mengingat
Lanud Iswahjudi merupakan Lanud operasional, sehingga perlu membekali
diri seperti kegiatan SAR dan Survival tersebut sehingga dapat lebih
meningkatkan kesiapan opersional Lanud Iswahjudi dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
Tidak hanya Survival darat survival air juga di
laksanakan di telaga Sarangan, yang disaksikan langsung oleh Komandan
Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., dan segenap
para pejabat Lanud Iswahjudi.
Dalam pelaksanaan latihan
Survival Dasar merupakan latihan yang bertujuan untuk memberikan
penyegaran pengetahuan secara teorikal dan praktikal kepada personel
Lanud Iswahjudi dalam bertahan hidup (Survive),apabila mengalami kondisi
Emergency dan jatuh didaerah lawan pada saat melaksanakan misi udara
dan melakukan tindakan “SERE” (Survival, Evasion, Resistance and
Escape).
Usai simulasi pelaksanaan Survival Air di Telaga
Sarangan, kegiatan Survival Dasar yang didukung pelatih dari Batalyon
463 Paskhas, ditutup langsung bersamaan dengan berakhirnya latihan Elang
Gesit tahun 2013, oleh Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Yuyu Sutisna, SE.,
di Telaga Sarangan.