TNI AU Rekomendasikan Pembangunan Bandara Sangkima
Sangatta - Dukungan Pemkab Kutim untuk segera membangun Bandara
Sangkima kini muncul dari TNI Angkatan Udara (AU). Dukungan ini tertuang
dalam surat rekomendasi dengan No 13/336/X/2012 yang dikirim ke Pemkab
Kutim, serta ditembuskan ke berbagai pihak termasuk kementerian
Kehutanan dan lainnya. Alasan TNI AU mendukung pembangunan Bandara
Sangkima adalah untuk kepentingan mobilitas TNI pada umumnya, pada saat
melakukan latihan gabungan di Sekerat. Surat rekomendasi ditandatangani
oleh Marsekal Pertama TNI AU Polter Gultom selaku Kepala Disbagops TNI
AU.
Karena dukungan ini, Kepala Dinas Perhubungan Kutim
Johansyah Ibrahim mengatakan, dukungan ini merupakan hal yang positif.
Apalagi, pihak kementerian Kehutanan juga sudah memberikan sinyal akan
melepaskan lokasi tersebut sesuai dengan permintaan enclave dari Pemkab
Kutim karena itu pihaknya yakin bandara ini akan dibangun.
"Karena itu, tahun ini kami sudah melakukan perencanaan. Kami sudah
siapkan anggaran perencanaan. Setelah ada persetujuan enclave, pekerjaan
fisik langsung dimulai," jelas Johansyah ditemui dua hari lalu di
kantornya.
Diakui, keberadaan bandara tersebut sangat
dibutuhkan untuk menghidupkan dan mempermudah jalur transportasi di
Kutim. Karena itu, pembangunannya akan dipercepat jika pelepasan dari
Kemenhut sudah selesai. Karena itu perencanaanya harus dipersiapkan dari
sekarang.
Disebutkan, proses pelepasan hak penggunaan lahan
yang semula dikelola PT Pertamina kini sudah diserahkan kembali ke
Kementerian Keuangan. Ini artinya kawasan tersebut sudah merupakan aset
negara. Bahkan, Kementerian Keuangan sudah menghibahkan kawasan tersebut
kepada Pemkab Kutai Timur melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Namun finalisasi hibah masih terkendala dengan belum terbitnya
persetujuan Kementerian Kehutanan terkait status kawasan yang termasuk
TNK.
Menurut Johan, program pembangunan dan pengembangan
Bandara Sangkima sudah direncanakan sejak lama. Namun hal itu terkendala
masalah izin. Saat ini kondisi Bandara Sangkima memiliki landasan
sepanjang 800 meter, lebar 23 meter dengan menggunakan aspal lapen
(lapisan penetrasi macadam). Sesuai dengan perencanaan, bandara tersebut
rencananya akan mengalami peningkatan, baik itu dari segi panjang
maupun lebarnya. Untuk panjang landasan pacu rencananya ditambah menjadi
2.700 meter dengan lebar 40 meter. "Karena ada perluasan kawasan
bandara, secara otomatis perlu ada izin dari Menteri Kehutanan. Begitu
izin di keluarkan proses pembangunannya langsung dimulai. Termasuk
pembuatan amdalnya dan meminta instansi teknis terkait untuk membebaskan
lahan untuk pelebaran bandara," jelasnya.
Johan mengaku,
keberadaan bandara ini mempunyai peranan penting untuk pengembangan
kawasan Kutim yang didaulat menjadi salah satu daerah pengembangan
koridor ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan jarak tempuh jalur darat
cukup jauh. "Dengan adanya bandara, jarak tempuh antara Kutim dengan
Samarinda sebagai ibukota Kaltim dan beberapa daerah lainnya dapat lebih
singkat. Bandara ini juga akan memudahkan arus transportasi warga
keluar daerah. Secara tidak langsung akan mendukung perkembangan ekonomi
daerah," katanya.