Popular Posts

KASAL: PERLU KERJA SAMA SEMUA PIHAK UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN SARANA PERTAHANAN

KASAL: PERLU KERJA SAMA SEMUA PIHAK UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN SARANA PERTAHANAN



“Untuk mendukung terwujudnya industri pertahanan yang berkemampuan maju, mandiri, dan berdaya saing, selain dibutuhkan kerja sama, dibutuhkan pula kebijakan tentang pemberdayaan seluruh industri pertahanan nasional yang ada, melalui tekad dan keterpaduan dari semua stakeholder”.

Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno dalam keynote speakernya ketika membuka Seminar TNI Angkatan Laut TA 2012 berjudul “Optimalisasi Kerja Sama TNI Angkatan Laut dengan Industri Pertahanan guna Mendukung Kebutuhan Alutsista dalam Rangka Mewujudkan Pembangunan Kekutan TNI Angkatan Laut”, Rabu (19/12/2012) di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Menurut Kasal, industri pertahanan dan strategis yang sehat, dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dilihat dari sudut pandang permintaan dan dari sudut pandang penawaran. Kepercayaan yang lemah dari pihak TNI terhadap kualitas produksi pertahanan dan serta masalah keterbatasan anggaran membuat industri pertahanan Indonesia lemah dan tidak mampu bersaing dengan industri pertahanan negara lain. “Perlu optimisme yang besar dari seluruh stakeholder, terkait dalam membangun industri pertahanan nasional agar mampu mencapai industri pertahanan yang maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi,” ujar Kasal Laksamana TNI Soeparno.

Kasal juga mengungkapkan bahwa guna pemenuhan kebutuhan alutsista, TNI Angkatan Laut saat ini telah banyak menggunakan beberapa produk hasil industri pertahanan nasional. Pemberdayaan industri pertahanan sebagai salah satu unsur pendukung pertahanan negara, kata Kasal, diharapkan dapat mendukung pengadaan Alutsista dalam upaya mewujudkan kemandirian pemenuhan kebutuhan sarana pertahanan. “Selain itu pertumbuhan dan perkembangan industri nasional, termasuk di dalamnya industri pertahanan, erat kaitannya dengan kondisi perekonomian suatu negara. Jika laju perekonomian meningkat, maka akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan industri nasional demikian juga sebaliknya,” kata Kasal.

Lebih lanjut kata Kasal, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka penigkatan kerja sama yang ditempuh melalui kebijakan teknis, yaitu mewajibkan pengguna dalam negeri untuk memakai produksi alutsista dalam negeri, pengadaan alutsista yang dibeli dari luar negeri persyaratannya harus memiliki teknologi tinggi yang belum mampu dibuat di Indonesia. Pembelian dari luar negeri, lanjut Kasal, tidak boleh menyebabkan negara produsen mendikte/mengintervensi negara secara politik. “Kebijakan peningkatan kemampuan industri pertahanan, keberhasilan program transfer of technology (ToT), kebijakan sinergitas, intensitas kegiatan penelitian, dan kebijakan penyiapan SDM terampil untuk industri pertahanan melalui pendidikan formal harus dilakukan secara strategis, sehingga tidak menimbulkan ketergantungan terhadap negara lain,” tegas Kasal.

Kegiatan Seminar TNI Angkatan Laut TA 2012 ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang digagas satuan kerja Staf Ahli Kasal dengan materi bahasan disesuaikan dengan kebijakan pemimpin TNI AL. Dengan tema yang diangkat pada Seminar TA 2012 diharapkan negara dapat mewujudkan pola, bentuk, dan mekanisme kerja sama antara akademisi, industri pertahanan, dan Kementerian Pertahanan/TNI Angkatan Laut secar lebih realistis dan optimis agar mampu mendukung bebutuhan alutsista dalam rangka pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut.

Seminar ini diikuti sebanyak 200 peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai lembaga, antara lain dari DPR RI, militer, kementerian dan birokrat, industri pertahanan, pengamat militer, akademisi, praktisi dan purnawirawan, lembaga keuangan, serta unsur-unsur Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).

Kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari ini mengundang para profesional sebagai pembicara, yaitu: Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian Negara BUMN Dwijanti Tjahjaningsih, Staf Khusus Kasal Laksamana Muda TNI Ir. Racmad Lubis, Direktur Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Linda Maulidina, S.E., M.Sc., dan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.IP. Dan juga mengundang narasumber yaitu Dosen Universitas Indonesia Dr. Edy Prasetyono, P.HD. dan pengamat militer Dr. Andi Widjajanto. Dan kegiatan ditutup oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Turut menghadiri Seminar TNI Angkatan Laut TA 2012 ini antara lain Koorsahli Kasal, Irjenal, para Asisten Kasal, para Pangkotama TNI AL, para Kepala Dinas di jajaran Mabesal, serta pejabat TNI AL terkait lainnya.

Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...