Popular Posts

Mengenal lebih dekat Korps Marinir TNI AL./ HANTU LAUT

marinir TEAM-

Mengenal lebih dekat Korps Marinir TNI AL./ HANTU LAUT

Korps MARINIR dahulunya bernama KKO atau Korps Komando Operasi, satuan ini merupakan Korps elite TNI AL, anak emas bung Karno. Tulisan ini saya buat untuk memperkenalkan TNI khususnya Korps Marinir TNI AL kepada masyarkat umum dan semoga tidak ada lagi pertanyaan " buat apa ada tentara kalau tidak perang? ". Kita harus bangga kepada Marinir dan satuan TNI lainnya, bahkan Komandan prajurit AS pun mengatakan bahwa Marinir Indonesia terbaik ketiga di dunia, makanya mereka gencar berlatih dengan kita. Marine Broterhood

KKO=Korps Marinir=Baret Ungu=Hantu Laut=Prajurit Amfibi.
Tapi sayang Korps Marinir "hanya" di jabat Jenderal bintang 2/Mayjend (mar), kalaupun Letjend harus pindah ke wilayah lain seperti dipindahkan ke Basarnas, padahal di satuan elite TNI, Marinirlah yang paling tua ( berusia 67 tahun) di bandingkan Kopassus TNI AD ( 60 tahun) dan Paskhas TNI AU (65 Tahun). ditubuh TNI, Marinir dan Paskhas tidak bisa menjadi Panglima TNI.

Komandan Korps Marinir AS Jenderal James T Conway " Korps Marinir Indonesia adalah terbaik ketiga di dunia, dan telah banyak yang kami lakukan bersama dan akan dilakukan di masa datang dengan lebih baik bagi peningkatan profesionalisme kami sebagai marinir". http://alutsista.blogspot.com/2009/0...k-ke-3-di.html

"KAMI BUKANLAH YANG TERBESAR, TAPI KAMI BERUSAHA MENJADI YANG TERBAIK, DAN KAMI TIDAK MEMILIKI APA-APA SELAIN KEBANGGAN MENJADI MARINIR"
"JALESU BHUMIYAMCA JAYAMAHE" DILAUT DAN DIDARAT KITA JAYA..MENDARAT DAN MENANG

" MARINIR PANTANG MUNDUR, MATI SUDAH UKUR"
"LEBIH BAIK MANDI KERINGAT SAAT LATIHAN DARIPADA MANDI DARAH SAAT PERANG".





1. SEJARAH
Korps Marinir adalah salah satu Kotama (Komando Utama TNI Angkatan Laut). Dalam struktur organisasi TNI AL, Korps Marinir adalah sebuah Kotama sejajar dengan Kotama lain seperti Koarmatim, Koarmabar, Kolinlamil, Kobangdikal, Seskoal dan AAL. Cikal bakal Korps Marinir bermula dari tanggal 15 November 1945, di mana nama Corps Mariniers tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Tegal sehingga tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan No. A/565/1948 pada tanggal 9 Oktober 1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam jajaran Angkatan Laut. Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) kembali menggunakan nama Korps Marinir sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 15 November 1975.
KORMAR memiliki slogan Jalesu Bhumyamca Jayamahe,bermaksud Di Laut dan Darat Kita Jaya.
Markas Korps Marinir terletak di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat. Korps Marinir terdiri dari tiga brigade infrantri marinir. Satuan elit marinir TNI-AL dinamakan Batalyon Intai Amfibi (Taifib)  dan satuan anti-teror marinir TNI-AL dinamakan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka). 
Spoilerfor marinir:


Metode perekrutan prajurit Marinir :
Tahap pertama, mereka harus lulus seleksi penerimaan calon prajurit TNI AL. Tahap kedua, adalah lulus pemilihan menjadi calon Marinir dari semua calon prajurit TNI AL itu. Sedangkan tahap terakhir adalah lulus dan selamat dari pendidikan khas Marinir di pusat pendidikan Marinir.
Mereka yang ingin menjadi Perwira Marinir dapat melalui akademi TNI AL dan khusus dari Sarjana lewat Komando Pendidikan TNI AL. Sedangkan bagi mereka yang ingin menjadi Bintara melalui pendidikan Calon Bintara. Dan untuk menjadi Tamtama Marinir melalui pendidikan Calon Tamtama yang kedua-duanya di bawah Kodikal.
Khusus untuk Calon Perwira Marinir yang dididik lewat Akademi TNI AL, 25 persen dari yang terpilih menjadi Taruna Korps Marinir akan merasakan dunia Marinir tatkala mereka dilantik menjadi Kopral Taruna. Pada tahap inilah para Taruna Korps Marinir mulai digembleng, ditempa dan dibentuk menjadi calon-calon Perwira Marinir yang handal dan profesional.
Pada pangkat Sersan Taruna, mereka mulai dibekali mata kuliah kejuruan Marinir Tahap I. Pada saat ini, mereka diwajibkan untuk mengikuti antara lain : pendidikan Komando di Puslatpur Baluran-Banyuwangi untuk mendapatkan Brevet Komando serta mengikuti pendidikan kwalifikasi menembak senapan dan pistol untuk memperoleh brevet senapan maupun menembak pistol. Pada pangkat Sersan Mayor Taruna mereka dibekali mata kuliah Kejuruan Marinir Tahap II, dimana diantaranya mereka diwajibkan untuk mengikuti pendidikan Para Dasar untuk mendapatkan Brevet Para Dasar.
Usai pelantikan menjadi Perwira Marinir dengan pangkat Letnan Dua Marinir, para lulusan Akademi TNI AL ini masih digembleng lagi sebagai Perwira Siswa (Pasis) guna mendalami ilmu-ilmu ke Mariniran selama setahun.
Usai lulus dari pendidikan Pasis, barulah mereka resmi dikirim ke satuan-satuan tempur yang ada di Korps Marinir dengan jabatan awal sebagai Komandan Peleton. Disinilah awal pengabdian mereka sebagai Perwira Korps Marinir.
Untuk Calon Bintara dan Tamtama Korps Marinir, setelah melewati tahap Pendidikan Dasar Kemiliteran selama tiga bulan di Komando Pendidikan TNI AL Surabaya, sekitar 30 persen diantara para calon yang terpilih masuk ke kejuruan Korps Marinir segera dikirim ke Pusat Pendidikan Korps Marinir di Gunung Sari Surabaya untuk mengikuti pendidikan tahap kejuruan Marinir.
Di Pusdikmar inilah para calon Marinir akan dihadapkan pada model pendidikan khas Marinir yang terkenal keras dan tak kenal kompromi. Dan disini pulalah mereka harus memilih antara dua pilihan, mundur atau maju menjadi Marinir. Bagi yang bermental baja dan menganggap Marinir sebagai pilihan kata hati maka mereka akan maju terus menghadapi semua tahap pendidikan. Namun bagi mereka yang tidak siap, Korps Marinir akan mengembalikan mereka kembali ke masyarakat.
Model pendidikan khas Marinir yang di hadapi para calon diawali dengan sebuah tahap yang dikenal dengan pekan orientasi. Pada tahap ini, mereka harus melewati beberapa problem yang semuanya difokuskan untuk menguji kesiapan mental, disiplin, ketahanan fisik maupun intelijensi mereka.
Dibawah tangan-tangan para pelatih yang bertemperamen khas Marinir mereka harus siap menahan ujian mental, fisik khas Komando Marinir. Mereka harus rela tidur di sembarang tempat, baik di pohon, di sungai maupun di rawa-rawa. Mareka juga harus sering menutup mata bila rekan mereka yang kurang siap mental dan fisik digotong oleh petugas kesehatan yang akan menjadi pengantar mereka untuk kembali ke masyarakat.

Setelah pekan orientasi terlewati, para calon Marinir kemudian mengikuti tahap pembelajaran yang meliputi teori maupun praktek. Di sinilah mereka akan mempelajari dan mendalami doktrin-doktrin operasi amfibi dan operasi darat serta materi penunjang lain yang berkaitan dengan profesi mereka sebagai prajurit.
Tahap berikutnya yang merupakan tahap terberat adalah tahap pendidikan komando yang dilaksanakan sekitar dua bulan. Pada tahap yang harus diikuti pula oleh para Taruna Korps Marinir dari Akedemi TNI AL ini, semua calon harus menerapkan semua materi yang diperolehnya dalam bentuk skenario latihan pertempuran yang lengkap, terjadwal dan terus-menerus. Tahapan yang harus dilewati para calon Marinir ini terdiri dari : Tahap Komando, Tahap Laut, Tahap Hutan, Tahap Gerilya Lawan Gerilya dan Tahap Lintas Medan dimana semua siswa harus mampu melaksanakan jalan kaki sejauh 450 km dari Banyuwangi - Surabaya melewati berbagai bentuk medan seperti pengunungan, lembah, jurang, medan berbatu, berpasir dengan memotong empat gunung yaitu pegunungan Ijen, Argopuro, Tengger dan Bromo.
Setelah tahap ini terlewati, semua siswa harus mengikuti latihan pendaratan amfibi.
 Di sinilah masa awal mereka dikenalkan dengan penggelaran operasi amfibi yang sebenarnya.
Usai pendaratan merupakan tahap yang paling menegangkan dan juga menyenangkan bagi para calon Marinir. Di bawah terpaan gelombang pantai sebatas pinggang, bagi yang dinyatakan lulus akan mengikuti upacara sakral pembaretan. Disinilah akhir pendidikan yang merupakan masa awal mereka menjadi prajurit Marinir sejati.
Setelah resmi masuk menjadi keluarga besar Korps Marinir, para Marinir muda ini kemudian dikirim ke satuan-satuan tempur yang ada untuk menambah dan memperkuat jajaran Korps Marinir. Di Kesatuan yang baru ini, para Tamtama, Bintara Remaja Marinir yang baru lulus pendidikan, termasuk para Perwira Remaja Marinir tetap dibina dalam suatu sistem pembinaan yang terpadu, terprogram dan berlanjut sehingga mereka dapat menjadi prajurit yang profesional
.
Spoilerfor prajurit handal:








DI rangkum dari berbagai sumber ( Dinas Penerangan Marinir, wikipedia, detik..com, detik foto,tribunnews, jurnasphoto, merdeka.com, antaranews.com, antara foto, Angkasa, Republika dan Tribun Lampung 
 )
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...