All hands,
Penghentian kerjasama militer, intelijen dan penanganan manusia perahu antara Indonesia dan Australia memberikan keuntungan kepada Indonesia. Di bidang penanganan manusia perahu misalnya, Angkatan Laut Indonesia dapat melakukan penghematan bahan bakar operasional untuk patroli di Samudera India. Masalah bahan bakar sejak lama menjadi isu kritis bagi kekuatan laut negeri ini dalam menggelar operasi di Samudera India, sehingga Australia seringkali mengeluhkan kurangnya kehadiran kapal perang Indonesia di perairan itu.
Manfaat lainnya adalah pengalihan fokus operasi Angkatan Laut ke wilayah lain. Operasi di Samudera India memang penting bagi Indonesia, akan tetapi hal itu lebih dalam konteks keamanan maritim yang lebih luas dan bukan sekedar menjadi penjaga pintu Australia. Fokus operasi di wilayah lain dalam konteks keamanan maritim adalah di perairan Indonesia barat karena dalam 2013 terjadi peningkatan perompakan dan pembajakan di wilayah itu menurut versi beberapa organisasi yang memiliki perhatian terhadap isu itu seperti ReCAAP.
Kini titik kritis di wilayah perairan Indonesia barat bukan lagi di Selat Malaka, tetapi di Laut Natuna dan sekitarnya. Indonesia sebaiknya tak perlu berdebat soal kebenaran angka perompakan dan pembajakan yang dikeluarkan oleh pihak asing tersebut. Sebaliknya, lebih baik Indonesia langsung bekerja di lapangan untuk mencegah adanya alasan bagi pihak asing untuk turut mengamankan perairan tersebut.
