marinir TEAM-
All hands,
Salah satu agenda utama Menteri Pertahanan Australia yang baru Davis
Johnston adalah mengenai kesiapan operasional kapal selam Australia.
Masalah kesiapan kapal selam itu merupakan warisan pemerintahan Partai
Buruh dan Partai Buruh pun mewarisinya dari penguasa sebelumnya yaitu
Partai Liberal. Kini Partai Liberal kembali harus berhadapan dengan isu
yang sama yang pernah ditangani sekitar hampir 10 tahun silam.
Dalam urusan kapal selam, Australia kini berada di persimpangan jalan.
Di satu sisi, pemerintahan Partai Buruh telah mencanangkan proyek SEA
1000 yaitu konstruksi 12 kapal selam konvensional pengganti kelas
Collins. Namun karena berbagai masalah teknis, konstruksi 12 kapal selam
diesel elektrik tersebut dipastikan mengalami keterlambatan sehingga
terlambat pula dalam memasuki dinas operasionalnya.
Pada sisi lain, kapal selam kelas Collins yang telah menjalani
modernisasi terus didera berbagai masalah teknis. Akibat berbagai
permasalahan yang mendera itu, hasil penelitian terbaru yang dibiayai
oleh pemerintah Australia menunjukkan bahwa kapal selam yang dibangun di
galangan ASC itu terancam akan pensiun beberapa tahun sebelum kapal
pertama dari Future Submarine bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan Australia.
Situasi demikian yang menjadi latar belakang mengapa senator
asal Australia Barat itu menjadikan isu kapal selam Australia sebagai
salah satu agenda utamanya. Di antara pesan yang bias ditarik dari hal
tersebut adalah betapa nilai strategis kapal selam sangat disadari oleh
Australia, sehingga terdapat perhatian khusus terhadap sistem senjata
itu.