marinir TEAM-
All hands,
Dalam organisasi Korps Marinir di dunia, setidaknya terdapat dua role model Marinir. Pertama adalah yang mengacu pada role model US Marine Corps. Kedua adalah yang berkiblat pada role model Royal Marines. Terdapat sejumlah perbedaan antara kedua role model tersebut.
Pertama, organisasi. US Marine Corps adalah salah satu matra Angkatan
dalam tubuh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Korps Marinir Paman Sam
berdiri sendiri dan terpisah dari US Navy, namun keduanya berada di
bawah Departemen Angkatan Laut yang dipimpin oleh seorang Menteri.
Sedangkan Royal Marines sepenuhnya berada di dalam Royal Navy.
Kedua, doktrin. Korps Marinir Amerika Serikat menganut doktrin
ekspedisionari di mana dalam melaksanakan doktrin tersebut kekuatan US
Marine Corps beroperasi bersama dengan kekuatan Angkatan Laut Amerika
Serikat. Sebagaimana diketahui, Korps Marinir Amerika Serikat memiliki
Wing Udara sendiri yang beroperasi dari kapal serbu amfibi milik US
Navy. Sedangkan Royal Marines tak menganut doktrin ekspedisionari,
meskipun senantiasa terlibat dalam operasi militer Inggris di seberang
lautan.
Negara-negara yang memiliki Korps Marinir dalam organisasi Angkatan
Bersenjatanya, baik yang tergabung dalam Angkatan Laut maupun berdiri
sendiri, secara umum merancang organisasinya dengan mengacu pada salah
satu dari dua role model tersebut. Mayoritas negara-negara itu mengadopsi role model Korps Marinir Amerika Serikat, kecuali negara-negara Persemakmuran yang mengacu pada bekas penjajahnya.
Korps Marinir Indonesia sepenuhnya menjadikan Korps Marinir Amerika Serikat sebagai role model,
minus doktrin ekspedisionari. Begitu pula dengan Thailand yang
mempunyai Royal Thai Marine Corps. Bahkan lambang Korps Marinir
Indonesia dan Thailand pun desainnya mengacu pada lambang USMC.
Philippines Marine Corps pula menjadikan US Marine Corps sebagai role model dan
hal itu sangat bisa dipahami karena ikatan sejarah antara Manila dan
Washington. Indonesia dan Thailand serta Filipina adalah tiga negara
Asia Tenggara yang mempunyai Korps Marinir, sedangkan negara-negara lain
di kawasan yang sama tak memilikinya.
Sekarang Negeri Tukang Klaim akan segera membentuk Korps Marinir yang
antara lain dipercepat karena militer negeri itu dibikin kalang kabut
oleh aksi kelompok bersenjata asal Sulu. Pertanyaannya adalah apakah
Korps Marinir Negeri Tukang Klaim akan kembali menginduk kepada negara
bekas penjajahnya dalam hal role model?