marinir TEAM-
All hands,
Australia yang memiliki program SEA 1000 kini memiliki dua alternatif untuk future submarine. Alternatif pertama adalah merancang dan mengembangkan kapal selam yang sepenuhnya baru dan juga bukan off the shelve.
Sedangkan alternatif kedua adalah merancang dan mengembangkan kapal
selam baru berdasarkan pengembangan desain kapal selam kelas Collins.
Peluang untuk alternatif kedua terbuka lebar bagi Australia setelah
pemerintah Negeri Kangguru menandatangani perjanjian intellectual property right (IPR) dengan
Kockums, Swedia. Sebagaimana diketahui, Kockums adalah galangan kapal
selam Swedia yang memegang IPR atas kapal selam kelas Collins dan
galangan tersebut sejak beberapa tahun lalu telah dikuasai sahamnya oleh
HDW yang merupakan divisi bisnis dari TKMS, Jerman.
Australia sampai saat ini belum mengambil keputusan tentang detail
desain kapal selam masa depan. Nampaknya keputusan itu masih harus
menunggu terbitnya Buku Putih Pertahanan yang menurut desain dari
Koalisi Liberal-Nasional yang berkuasa akan diterbitkan 18 bulan dari
saat ini. Kesepakatan antara pemerintah Australia dan Kockums mengenai
IPR kapal selam kelas Collins akan memperbanyak alternatif bagi negeri
itu untuk menentukan pilihannya atas program SEA 1000. Sebagai contoh,
terbuka peluang bagi pemerintah Australia untuk merancang dan
mengembangkan kapal selam baru dengan beberapa aspek mengacu pada kapal
selam kelas Collins.
Alternatif tersebut sangat dibutuhkan Australia saat ini karena terdapat
ancaman bahwa kapal selam kelas Collins akan dapat pensiun dini sebelum
2025, yaitu tahun di mana kapal selam pertama pengganti memasuki masa
dinas di jajaran Angkatan Laut Kerajaan Australia. Ancaman pensiun dini
itu muncul karena adanya berbagai masalah teknis yang menghantui kapal
selam buatan ASC itu, misalnya tingkat kebisingan sistem propulsi,
masalah di sekitar conning tower dan lain sebagainya.