All hands,
Kalau pada akhirnya Manila menetapkan PT PAL sebagai pemenang tender strategic sealift vessels, hal
itu merupakan pijakan baru bagi perusahaan yang berbasis di Surabaya
tersebut. Kemenangan itu juga sekaligus melahirkan tantangan tersendiri
bagi BUMN perkapalan itu untuk bersaing di pasar regional dan
internasional. Karena kinerja dalam membangun kapal perang jenis LPD itu
akan menjadi catatan negara-negara lain yang berminat menjadi konsumen
berikutnya dari galangan yang didirikan oleh Koninklijke Marine itu di
abad silam.
Di antara tantangan yang dihadapi oleh PT PAL adalah bagaimana
menyelesaikan kontrak tepat waktu. Ketika membangun sejumlah kapal LPD
yang dipesan oleh kekuatan laut Indonesia, perusahaan yang dibesarkan
oleh BJ Habibie ini seringkali harus mengamandemen kontrak karena
pengerjaan pembangunan kapal yang meleset dari kontrak awal. Sebagai
dampak dari amandemen itu, galangan kapal yang di masa lalu dipunyai
oleh Angkatan Laut Indonesia itu harus membayar denda keterlambatan
kepada konsumen.
Kinerja buruk demikian diharapkan tidak terulang kembali apabila memang
Departemen Pertahanan Filipina jadi memutuskan PT PAL sebagai pemenang
tender pengadaan dua SSV bagi Angkatan Laut negeri yang tengah
bersengketa dengan Cina di Laut Cina Selatan itu.