Popular Posts

TANK-TANK AMFIBI MILIK TNI

marinir TEAM- TANK-TANK AMFIBI MILIK TNI PT-76 Tank PT-76 Marinir TNI AL (photo : Detik) Spesifikasi PT-76: Berat 14,6 ton Panjang 6,91 m (lambung) Lebar 3,15 m Tinggi 2,325 m Awak 3 (pengemudi, komandan, loader) Senjata utama 76,2 mm gun Persenjataan kedua 7,62 mm Mesin 6-cyl. disel 240 hp (179 kW) Power / berat 16,4 hp / ton Suspensi torsion-bar Klarifikasi daratan 370 mm Kapasitas bahan bakar 250 l operasional kisaran 370-400 km, 480-510 km dengan bahan bakar eksternal Kecepatan 44 km / jam (27 mph), 10,2 km / jam (6,3 mph) renang Plavayushchiy Tank-76 (PT-76), merupakan jenis tank amfibi ringan buatan Rusia. Angka 76 yang melekat pada namanya bukan menunjukkan tahun pembuatannya. Namun, menandakan ukuran meriam asli tank tersebut, yakni 76,2 mm. Tank ini sudah diproduksi massal pada dasawarsa 50-an. Indonesia kemudian mulai mendatangkan alat utama sistem persenjataan ini sejak tahun 1962. Tank ini termasuk tan amfibi tertua yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL. PT-76 pertama kali diperkenalkan kepada publik dan diproduksi secara massal oleh Uni Soviet sejak tahun 1954. Desain dasarnya sebenarnya telah dirancang sejak pertengahan Perang Dunia II. Kendaraan lapis baja berawak 3 orang ini berfungsi utama sebagai kendaraan intai tempur di jajaran AB Uni Soviet dan 23 negara lainnya. Kondisi geografis Uni Soviet serta Eropa bagian tengah dan timur yang banyak memiliki rawa-rawa, danau dan sungai besar mendasari pembuatan tank amfibi ini. Tank PT-76 ketika berenang (photo : Antara) Tank PT-76 marinir melahap medan lumpur Tahun 1990,sejumlah PT-76 yang masih laik pakai mengalami peremajaan atau retrofit secara bertahap. Sejumlah komponen penting tank tersebut diganti dan tidak berasal dari satu negara saja. Modifikasi PT-76 antara lain meliputi penggantian mesin buatan Rusia dengan mesin buatan Amerika Serikat. Tidak hanya itu, meriam asli kaliber 76,2 mm diganti dengan meriam 90 mm. Meriam ini diproduksi oleh Belgia.Tank-tank Marinir memang sudah tua, seperti PT- 76. Namun, dengan program retrofit masih layak untuk digunakan,diperpanjang usianya dengan retrofit. Jadi, kemampuan tempurnya juga masih cukup baru. BTR-50 Tank BTR-50 di markas Korps Marinir TNI AL Spesifikasi BTR-50: Kru: 2 +20 Armamament: 1 x 7,62 mm senapan mesin Amunisi: 7.62mm x 1.250 Length: 7.08 m Lebar: 3,14 m Tinggi: 1,97 m Berat: 14.200 kg Mesin: Model 6-silinder di baris air didinginkan diesel berkembang 240 hp pada 1.800 rpm Max Jalan Kecepatan: 44 kmh BTR-50 adalah salah satu alutsista (alat utama sistem senjata) milik TNI-AL yang sudah berusia lanjut alias paruh baya. Umur panser amfibi (pansam) ini bila ditakar memang cukup sepuh, sebab sudah beroperasi di Tanah Air sejak 1962. Pansam BTR-50 dibeli dari Uni Soviet bersamaan dengan tank amfibi legendaris Marinir, yakni PT-76. Kedua alat tempur ini memang di impor dalam menyongsong operasi Trikora. Di negeri asalnya, BTR-50 mulai beroperasi sejak 1955. BTR-50 dalam sebuah parade BTR-50 dalam proses retrofit oleh Pindad Meski sudah berusia 48 tahun, BTR-50 hingga kini tetap masih dioperasikan dengan dilakukan retrofit pada spare part yang sering mengalami keausan akibat pengunaan antara lain hull/body Arm & wheel hub, Track idler, Hub Idler, Rear, Shock Absorber, Superior Whee, Sprocket, Wheel, Track, Suspension, Front Shock Absorber melalui kerjasama antara Balitbang Dephan dengan PT. Pindad. Selain retrofit BTR-50 kini juga dilengkapi instrumen tambahan seperti alat pemadam kebakaran, sistem elektrik, alat pangtur suhu, alat kombinasi antar bagian, GPS (Global Positioning System), dan night google vision. Selain di Indonesia dan Rusia, BTR-50 juga banyak dipakai negara-negara eks blok Timur. Cina bahkan memproduksi versi lain dari BTR-50. Meski kodratnya sebagai kendaraan amfibi, BTR-50 juga aktif berperang di medan gurun pasir. Hal ini terbukti saat Mesir melancarkan perang Yom Kippur melawan Israel. BTR-50 aktif digunakan militer Mesir untuk melakukan operasi penyeberangan pasukan. BMP-2 BMP-2 Marinir di markas marinir Spesifikasi BMP-2 Kru : 3 + 7 Senjata Utama : Main : 1 x 30mm cannon Co-axial : 1 x 7.62mm machine gun Anti-tank : 1 x AT-5 Spandrel Anti-Tank Guided Missile launcher Berat Tempur : 14,300 kg Panjang : 6.73 m Lebar : 3.15 m Tinggi : 2.45 m Mesin : 300 hp Type UTD-20 6-cylinder diesel engine Kecepatan Maksimum : 65 km/h Kecepatan Maksimum di Air : 7 km/h Jangkauan : 600 km BMP-2 adalah tank tipe APC (armored personel carrier) berkualifikasi amfibi. BMP-2 sejatinya bukan produk baru, tank ini dibeli bekas oleh pemerintah RI dari Ukraina dan Slovekia pada tahun 1998 dalam beberapa gelombang pengiriman. Menurut Kerry Plowright dari lembaga riset ADF 2008, disebutkan Indonesia kini mempunyai 40 unit BMP-2. Ketimbang tank-tank amfibi masa lalu, BMP-2 punya kehebatan mampu berenang tanpa persiapan yang rumit. Unik memang, tak ada bekal water jet ataupun baling-baling untuk berenang, tenaga untuk mengarungi air berasal dari putaran arah gerak rantai. Sekilas mirip dengan pola di panser V-150 TNI-AD, yang kemampuan renangnya dihasilkan dari arah gerak roda. Tank BMP-2 saat latihan perang di danau Tank BMP-2 melintas di depan istana negara Dengan kemampuan mobilitas yang tinggi, tak pelak BMP-2 amat populer digunakan di banyak negara. Pengalaman tempur tank ini sudah mendunia, mulai dari medan salju hingga padang pasir terbukti mampu dilahap tank ini. BMP-2 mulai digunakan oleh Uni Soviet pada tahun 1982. Beberapa konflik dunia yang melibatkan tank ini antara lain perang di Afghanistan, perang Irak-Iran, perang Teluk tahun 1991, perang saudara di Georgia dan operasi militer Rusia di Chechnya. BMP-3F Tank amfibi BMP-3F Marinir TNI AL (photo : Kaskus Militer) Spesifikasi BMP-3F Jenis : Infantry fighting vehicle Pabrik : Kurganmashzavod Berat : 18,7 ton Tinggi : 2,4 meter Lebar : 3 meter Panjang : 7,14 meter Mesin : UTD-29M diesel 500 hp (375 kW) Senjata : 100 mm gun/launcher 2A70 30 mm autocannon 2A72 3 x 7,62 mm machine gun Suspensi : torsion bar Kru : 3 Pasukan : 7 Tank Amfibi BMP-3F buatan Rusia ini merupakan kendaraan tempur terkuat RI dibandingkan PT-76 dan BUP-2. Ri telah mempunyai 17 unit sejak akhir 2010 dan akan ditingkatkan bertahap menjadi 54 unit. Tank ini merupakan jenis tank paling terbaru,modern dan tercanggih yang dimiliki Indonesia saat ini, dilihat dari kelengkapan persenjataan yang dibawa. Menurut rencana awal, dengan anggaran US$ 50 juta, Korps Marinir bakal mendapatkan 20 unit tank, tapi karena terjadi kenaikan harga per unit, akhirnya jumlah BMP-3F yang bisa diboyong ke Tanah Air berjumlah 17 unit saja. Beberapa petinggi marinir menjajal kemampuan BMP-3F Anggota Marinir mengecek kondisi tan BMP-3F yang baru didatangkan Tank BMP-3F memiliki beberapa keunggulan lain, diantaranya konstruksi (chasis) yang memungkinkan untuk dimodernisasi, selain itu, perawatan dan efisien pemelihanaannya lebih mudah. Selain Indonesia dan Rusia, BMP-3F saat ini juga digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina, Sri Lanka, Siprus, Kuwait, dan Uni Emirate Arab. Bahkan yang mengejutkan, Korea Selatan yang dikenal pengasup setia teknologi militer dari Amerika Serikat, nyatanya juga memiliki 70 unit BMP-3F.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...