All hands,
Pengadaan kapal selam fotokopi dari Korea Selatan oleh Indonesia
memiliki konsekuensi pada penambahan personel awak kapal selam. Jumlah
awak kapal selam saat ini yang tersedia pada Satuan Kapal Selam Armatim
apabila ditambah dengan tiga kapal selam baru tidak akan mencukupi.
Setidaknya dibutuhkan perekrutan baru untuk mengisi dua kapal selam
baru, sementara satu kapal selam baru masih dapat ditutupi dengan
ketersediaan personel saat ini.
Untuk menghadapi situasi itu, sejak dini dibutuhkan rekrutmen baru untuk
awak kapal selam. Rekrutmen itu dibutuhkan karena selain untuk
mengawaki kapal selam yang akan masuk nantinya, juga dibutuhkan waktu
untuk mampu melahirkan awak kapal selam yang memiliki keterampilan yang
memadai dan matang. Sebab keterampilan itu hanya bias diraih melalui
pelatihan yang intensif.
Indonesia harus belajar dari pengalaman Australia dalam mengoperasikan
kapal selam, di mana dari enam kapal selam Negeri Koala itu, awak kapal
selam yang tersedia hanya mampu mengisi dua kapal selam saja. Jangan
sampai kendala pengoperasian kapal selam di masa depan bertambah lagi.
Kalau saat ini kendala pengoperasian senjata bawah air itu adalah
masalah teknis karena korban dari alokasi yang kurang tepat di tengah
keterbatasan anggaran, di masa depan diharapkan masalah tak bertambah
dengan alasan ketersediaan sumberdaya manusia pengawak.