POS TNI AL PANCER, BANYUWANGI DIKUASAI TERORIS
Dispen Kormar (Banyuwangi). Suasana pagi hari di pantai Pancer,
Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis, (5/9/2013) tidak seperti biasanya.
Pagi itu suasana pantai yang biasanya dipakai para nelayan untuk
membongkar hasil ikan tangkapan tersebut begitu sepi dan tidak ada
aktifitas para nelayan. Penyebab sepinya pantai Pancer tersebut yaitu
Pos TNI AL (Posal) yang berada di
pesisir pantai telah dikuasai oleh sekelompok teroris dengan senjata
lengkap serta menyandera seluruh anggota Pos TNI AL Pancer, Banyuwangi.
Dengan adanya kejadian tersebut, prajurit Batalyon Intai Amfibi-1
Marinir bekerjasama dengan prajurit Tim-2 Kompi Delta Batalyon-1 US
MARSOC mendapat perintah dari satuan atas untuk membebaskan anggota Pos
TNI AL dari para teroris.
Komandan Batalyon Intai Amfibi-1
Marinir Letkol Marinir Edy Cahyanto menurunkan tiga tim dibawah pimpinan
Lettu Marinir Wahyudi untuk melaksanakan tugas tersebut. Setelah
melakukan perencanaan yang matang, tim prajurit Taifib-1 Marinir dan
Tim-2 Kompi Delta Batalyon-1 US MARSOC yang menempati Posko di Pusat
Latihan Pertempuran Korps Marinir Lampon, Banyuwangi, melaksanakan tugas
tersebut melalui laut dengan menggunakan tiga perahu karet.
Setelah mendekati pantai Pancer, empat prajurit Taifib-1 Marinir sebagai
renang rintis diturunkan kelaut kemudian berenang menuju pantai Pancer
untuk menyelidiki situasi disekitar pantai. Setelah pantai dinyatakan
aman oleh tim renang rintis, tim yang berada di laut mekuncur dan
mendarat di pantai Pancer. Setelah mendarat di pantai dan dibagi sesuai
tugasnya masing-masing, prajurit Taifib-1 Marinir dan Tim-2 Kompi Delta
Batalyon-1 US MARSOC bergerak ke sasaran.
Sempat terjadi baku
tembak dengan para terorist saat prajurit Taifib-1 Marinir dan Tim-2
Kompi Delta Batalyon-1 US MARSOC mendekati Pos TNI AL Pancer yang sudah
dikuasai teroris. Dengan kemampuannya sebagai pasukan khusus TNI,
prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir dan US MARSOC berhasil
melumpuhkan tiga teroris dan menangkap satu teroris yang masih hidup
sebagai tawanan.
Kejadian tersebut merupakan skenario latihan
Raid Amfibi yang merupakan materi yang dilatihkan dalam Latihan Bersama
Marinir Indonesia – Amerika dengan sandi Lantern Iron 13 – 1 yang
disaksikan oleh Inspektur Korps Marinir (Irkormar) Kolonel Marinir
Bambang Priambodo.
Letkol Marinir Edy Cahyanto selaku Komandan
Satgas Latihan mengatakan selain raid amfibi, juga dilatihkan tentang
pertolongan pertama korban perang (Medical/Tactical Combat Casualty
Care), tindakan terhadap bahan peledak (Demolition Identification dan
reaction), menembak sniper, operasi renang rintis (scout swimmer
operation), pengintaian pantai (beach landing technique), jungle and sea
survival dan berganda (full mission profile).
Tujuan latihan
bersama Lantern Iron 13 – 1, lanjutnya, yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta
menjalin kerjasama/persahabatan dengan prajurit Tim-2 Kompi Delta
Batalyon-1 US MARSOC dalam bidang militer.