All hands,
Kemenangan Tony Abbott dari Partai Liberal atas Kevin Rudd dalam pemilu
Australia bukan suatu hal yang mengejutkan. Sebab kondisi itu sudah
dapat diprediksikan sebelumnya berdasarkan survei di Australia yang
menunjukkan kekecewaan masyarakat Negeri Kangguru terhadap kebijakan
Partai Buruh selama tiga tahun terakhir. Sebagaimana diketahui, pajak
karbon yang diterapkan oleh partai yang sebelumnya dipimpin oleh Julia
Gillard tersebut banyak melahirkan penentangan dari publik Australia
sehingga mereka berpaling kepada partai yang dulunya dipimpin oleh John
Howard itu.
Kini masyarakat Asia Pasifik menunggu apa kebijakan yang akan digariskan
oleh Tony Abbott dalam konteks politik dan keamanan. Satu hal yang
pasti, Canberra di bawah Tony Abbot akan mengurangi kadar
kedermawanannya lewat AusAid. Terkait dengan Indonesia, Tony Abbott
dalam kampanyenya telah berjanji bahwa kunjungan luar negeri pertama
apabila meraih kursi mayoritas parlemen adalah ke Jakarta, sebelum sowan
ke Washington dan London.
Janji Tony Abbott itu menandakan bahwa Jakarta adalah mitra penting bagi
Canberra, baik dari sisi keamanan maupun ekonomi. Pertanyaannya adalah
bagaimana kebijakan pertahanan Australia nantinya? Apakah Partai Liberal
akan melakukan deviasi yang sangat jauh dibandingkan Partai Buruh
menyangkut kebijakan pertahanan? Beberapa bulan silam Tony Abbot telah
berjanji bahwa dirinya akan menerbitkan Buku Putih Pertahanan pada 2014
apabila mampu menyingkirkan Kevin Rudd dari kursi Perdana Menteri.
Kalau melihat sejarah kebijakan pertahanan Australia di bawah kekuasaan
Partai Liberal, khususnya yang terkait dengan Indonesia, Jakarta patut
untuk waspada. Sebab seringkali kebijakan Partai Liberal berputar 180
derajat dibandingkan dengan kebijakan Partai Buruh. Partai Liberal
seringkali tidak bersahabat dengan Indonesia, bahkan terkesan mengajak
untuk "berkelahi".
Penting untuk dipahami bahwa walaupun kebijakan mendasar kedua partai dalam bidang pertahanan adalah to defence Australia and its interests,
akan tetapi Partai Liberal dalam implementasinya bersikap tidak
bersahabat dengan Indonesia. Lihat saja kebijakan pertahanan era John
Howard yang memunculkan banyak ketidaksenangan di Indonesia. Apakah Tony
Abbott akan mengulangi pola yang sama dengan pendahulunya di Partai
Liberal?