Seringnya
Pak SBY bertugas jauh dari keluarga, membuat Ibu Ani harus mengatasi
berbagai masalah keluarga sendiri. Di samping itu, Ibu Ani juga memang
tak ingin mengganggu tugas suaminya dan membebani Pak SBY dengan
berbagai urusan rumah tangga. Sedari dulu Pak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono
selalu melakukan musyawarah sebelum memutuskan sesuatu. Pak SBY tidak
pernah mengambil keputusan, apalagi menyangkut rumah tangga, sebelum
membicarakan bersama istrinya. Sehingga keluarga kecil SBY – Ani
berjalan harmonis.
Ada saat-saat dimana Ibu Ani membutuhkan
bantuan Pak SBY dalam kehidupan rumah tangga mereka, termasuk dalam
mengasuh Agus dan Ibas. Yang namanya anak-anak, pasti ada saat yang
membuat mereka tak menuruti kata-kata ibunya. Untuk hal seperti itulah
Pak SBY turun tangan. Cara Pak SBY dalam menangani anak-anaknya bukan
dengan marah yang meledak-ledak. Ia tak pernah emosional. Cara
berbicaranya juga selalu teratur. Pak SBY selalu memanggil kedua anaknya
tidak untuk memarahinya melainkan memberikan penjelasan bahwa perbuatan
itu tidak benar, dan memberi tahu seharusnya bagaimana.
(Foto
keluarga ini dibuat di studio foto di Dili, Timor Timur pada tahun 1986
pada saat Pak SBY menjadi Dan Yon. Ibu Ani Yudhoyono mengenakan kain
bermotif Wahyu Tumurun yang masih dirawat dan sesekali dipakai hingga
saat ini)
Ada saat-saat dimana Ibu Ani membutuhkan bantuan Pak SBY dalam kehidupan rumah tangga mereka, termasuk dalam mengasuh Agus dan Ibas. Yang namanya anak-anak, pasti ada saat yang membuat mereka tak menuruti kata-kata ibunya. Untuk hal seperti itulah Pak SBY turun tangan. Cara Pak SBY dalam menangani anak-anaknya bukan dengan marah yang meledak-ledak. Ia tak pernah emosional. Cara berbicaranya juga selalu teratur. Pak SBY selalu memanggil kedua anaknya tidak untuk memarahinya melainkan memberikan penjelasan bahwa perbuatan itu tidak benar, dan memberi tahu seharusnya bagaimana.
(Foto keluarga ini dibuat di studio foto di Dili, Timor Timur pada tahun 1986 pada saat Pak SBY menjadi Dan Yon. Ibu Ani Yudhoyono mengenakan kain bermotif Wahyu Tumurun yang masih dirawat dan sesekali dipakai hingga saat ini)