Popular Posts

MENGENAI YONIF 641/BRU

SEDIKIT MENGENAI YONIF 641/BRU

Batalyon Infanteri 641/Beruang Hitam atau Yonif 641/BRU merupakan pasukan organik dari Brigade Infanteri 19/Khatulistiwa, Kodam VI/Tanjungpura. Batalyon ini berdiri pada tanggal 26 April 1965 dan bermarkas di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Sepanjang kawasan perbatasan Kalbar (Indonesia)-Serawak (Malaysia) 966 kilometer, meliputi lima kabupaten di Kalbar, terdapat medan yang sangat sulit dijangkau atau disebut Blankspot Area sepanjang 200 kilometer.
“Di sekitar daerah Lanjak, medannya sangat sulit dijangkau, tidak ada jalan,” ungkap Letkol Inf Tri Saktiyono, Danyonif 641, ditemui di ruang kerjanya usai penyambutan Pasukan Pengaman Perbatasan di Markas Yonif 641 Singkawang, kemarin (1/10).
Kendati terdapat Blankspot Area, namun sebanyak 650 personel Yonif 641 atau hampir seluruh pasukan dari jumlah total 745 personel, tetap melakukan patroli untuk mengamankan kawasan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga itu. “Kita ditempatkan di 33 pos pengamanan dan melakukan patroli sepanjang perbatasan,” katanya.
Jarak pos pengamanan dari garis batas cukup bervariasi, dari sepanjang 50 meter hingga mencapai 50 kilometer. “Pos yang jaraknya jauh dari garis batas itu terdapat di beberapa titik, terutama pos yang dibangun di kawasan yang dulunya marak kegiatan illegal logging,” kata Tri.
Untuk melaksanakan patroli di kawasan perbatasan itu, terang Tri, Yonif 641 menggunakan kendaraan, berjalan kaki, mendaki, bahkan menggunakan sampan hingga berjam-jam. “Rata-rata pos bisa dijangkau kendaraan, kecuali yang di Sintang (Senaning) yang rata-rata tidak bisa ditempuh dengan kendaraan, harus berjalan berjam-jam,” ujarnya.
Setiap pos ditempatkan beberapa petugas dan dilakukan aplusan atau setiap personel dalam jangka waktu tertentu ditempatkan di pos yang berbeda. “Normalnya kita ditugaskan selama satu tahun dua bulan di kawasan perbatasan. Tetapi karena ada dinamika, ada perpanjangan satu bulan,” ucap Tri.
Selama satu tahun lebih itu, tambah dia, 650 personel Yonif 641 yang masuk dalam satuan pengamanan perbatasan (satpamtas) bertanggung jawab mengamankan kawasan perbatasan dari penyerobotan atau tindakan ilegal.
“Tugas pokok kita menjaga kawasan dari penyerobotan wilayah, menjaga perbatasan agar tidak terjadi ilegal seperti pembalakan sumber daya alam berupa (illegal logging), perdagangan manusia (trafficking), perdagangan lintas batas (trading), dan lainnya,” papar Tri.
Dalam melaksanakan tugasnya itu, Pasukan Beruang ini berkoordinasi dengan instansi terkait, misalnya kepolisian, bea cukai, karantina dan lainnya, terutama untuk penindakan terhadap kegiatan ilegal. “Misalnya kita menangkap orang yang membawa minuman keras melintasi perbatasan, langsung kita serahkan ke kepolisian,” kata Tri mencontohkan.
Setelah masa bertugasnya selesai, Yonif 641 kembali ke markasnya di Singkawang dan digantikan dengan Yonif 643 dalam mengamankan kawasan perbatasan Kalbar-Serawak. (dik)
Para prajurit Yonif 641/BRU, garda terdepan di tapal batas Kalbar-Malaysia baru datang bertugas disambut penuh sukacita keluarga yang ditinggalkan berbulan-bulan, Sabtu (1/10)
 
Dan ini sosok seorang lelaki sejati di bawah naungan Kartika Eka Paksi yg menjadi bagian dr anggota Yonif 641/BRU
Semangat yaaa yg ditugaskan di Singkawang, semoga cepat pulang... <3
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...