DENJAKA KUASAI PELABUHAN MALUNDUNG SANGATTA
20 personil pasukan Khusus Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) , 20
personil Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, dan 20 personil pasukan khusus
Detasemen Bravo (Denbravo) TNI AU melakukan Operasi Senyap di daerah
Tarakan dipandu oleh Tim Kendali Depan Operasi Linud (KDOL) yang terjun
sehari sebelumnya . Tim KDOL menyiapkan Dropping Zone penerjunan OP3U
Kogasudgab di Tarakan dan operasi Lintas Udara (Linud) di Sangatta untuk
membentuk tumpuan udara di daerah musuh. Satu persatu Pasukan Khusus
TNI terjun bebas dari ketinggian 6000 feet menggunakan pesawat Hercules
C-130, berhasil mendarat di wilayah musuh yang terletak di daerah Juwata
Pasir untuk mengambil alih kendali beberapa obyek vital yang dikuasai
musuh di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (7/5).
Denjaka
bertugas untuk mengamankan Pelabuhan Malundung yang telah dikuasai
musuh, sementara itu Denbravo bertugas untuk mengamankan Satuan Radar
(Satrad) 225, dan Detasemen 81 Gultor
Kopassus bertugas untuk mengambil alih Stasiun Televisi Republik
Indonesia (TVRI),. Setelah menguasai sasaran masing-masing, beberapa
personil Pasukan Khusus TNI yang terdiri dari Gultor Kopassus, Denjaka
dan Denbravo masih memiliki tugas lain yaitu mengambil alih radar yang
berada di bandara Juwata Tarakan dan melumpuhkan Penangkis Serangan
Udara (PSU) guna mempermudah pendaratan pasukan Operasi Perebutan
Pertahanan Pangkalan Udara (OP3U).
Setelah radar bandara
Juwata dikuasai dan senjata PSU dilumpuhkan, tahap selanjutnya adalah
penerjunan Batalyon Perebutan Pangkalan (Yonbutlan) OP3U Paskhas
menggunakan lima pesawat Hercules C-130 dengan mengangkut 210 personil
Paskhas TNI untuk merebut dan menguasai bandara Juwata Tarakan. Aksi
baku tembak antara pasukan OP3U Paskhas dan pihak musuh tidak dapat
dihindari ketika merebut bandara Juwata, namun profesionalitas prajurit
TNI dalam berperang dengan mudah dapat melumpuhkan lawan dan mengambil
alih bandara.