Popular Posts

Kopassus

4 Orang ini Minta Hentikan Simpati pada Kopassus

Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendatangkan simpati masyarakat. Tidak lagi dianggap sebagai pelaku kejahatan, 11 prajurit justru dinilai sebagai pahlawan dan ikon pemberantasan preman.



Namun, nyatanya tidak semua masyarakat membenarkan tindakan 11 prajurit tersebut. Mereka yang kontra, menilai tindakan pasukan khusus itu sebagai kejahatan dan melawan hukum.

Di berbagai kesempatan, mereka mengungkapkan kegerahannya dengan fenomena dukungan kepada 11 prajurit Kopassus. Mulai dari ajakan supaya masyarakat berfikir jernih, hingga mengklaim dukungan kepada Kopassus adalah sesat.


Berikut empat orang yang meminta masyarakat menghentikan simpati pada Kopassus:

1. Hendardi: Simpati bentuk pembodohan publik

Ketua ormas Setara Institut, Hendardi mengatakan bahwa kasus penembakan 11 prajurit Kopassus kepada empat tahanan Lapas Cebongan, tidak boleh mendapatkan pembenaran.

Hendardi menuntut supaya 11 prajurit Kopassus mendapat peradilan yang adil dan tidak memperoleh penghormatan khusus, karena mengakui aksi kriminal yang telah mereka lakukan.

"Kampanye semacam ini adalah bentuk pembodohan publik yang menyesatkan," tegas Hendardi.

2. PKS: Masyarakat dukung aksi barbar

Anggota Komisi I DPR Mardani Ali Sera mengatakan, besarnya dukungan dan simpati pada 11 prajurit Kopassus karena masyarakat kecewa dengan penegakkan hukum di Indonesia.

Namun demikian, Politikus PKS ini tidak membenarkan aksi kekerasan Kopassus yang menembaki empat tahanan Lapas Cebongan secara membabibuta.

"Yang kedua, tindakan oknum Kopassus tetap tidak dapat dibenarkan. Selemah-lemahnya hukum tidak dapat jadi alasan untuk bertindak di luar koridor. Adanya masyarakat yang mendukung aksi barbar justru menjadi keprihatinan kita bersama," tegas dia.

3. Mugiyanto: Dukungan Kopassus sesat
Korban penculikan Tim Mawar Kopassus Tahun 1998, Mugiyanto meradang mengetahui antusias masyarakat mendukung 11 prajurit Kopassus.

Pujian yang disematkan kepada para pelaku dinilai sesat. Sebab, apa yang dilakukan oleh 11 anggota Kopassus tersebut bukti penegakan hukum lemah dan tidak menganggap negara itu ada.

"Harusnya Presiden SBY itu marah dan minta mereka ditindak tegas, bukan sebaliknya mengapresiasi dan memuja mereka. Karena itu menyesatkan dan berbahaya bagi penegakan hukum dan HAM," kata Mugiyanto.

4. Imparsial: Rakyat harus berfikir jernih


Direktur Program Imparsial, Al A'raf mengimbau masyarakat agar berpikir jernih melihat kasus penyerangan 11 prajurit Kopassus di Lapas Cebongan. Menurutnya, 11 prajurit itu tak pantas dinobatkan sebagai kesatria dan masyarakat tidak boleh menyetujui aksi aparat yang melakukan tindakan melawan hukum.

"Kita gerah terhadap premanisme, tapi kita tidak boleh menyetujui aparat yang melakukan tindakan di luar proses hukum. Saya harap masyarakat untuk berpikir dengan jernih, bahwa tindakan pembunuhan seperti di Lapas Cebongan adalah tindakan yang tidak manusiawi," kata Al A'raf.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...