KASAL: BEBERAPA ANCAMAN POTENSIAL PERLU DIWASPADAI
Beberapa ancaman potensial seperti konflik perbatasan, ancaman agresi
militer asing, gerakan separatis yang dibantu oleh agen-agen asing
dengan berbagai cover atas kepentingan nasional, serta ancaman lepasnya
suatu daerah dari wilayah NKRI harus segera diantisipasi dan diwaspadai
sejak dini.
Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut
(Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio saat memberikan pembekalan
kepada 170 Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Angkatan
Ke-51 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) di Hall “A”
Gedung R.E. Martadinata, Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
Menurut Kasal ancaman yang terjadi di satu titik akan memicu ancaman di
titik lain. Chaos di satu trouble spot, lanjut Kasal, merupakan
momentum dan akan dimanfaatkan oleh kelompok lain untuk melakukan hal
yang sama, dengan harapan bahwa konsentrasi pasukan Indonesia akan
terpecah-pecah. “Belajar dari hal tersebut bahwa ancaman terhadap
Indonesia akan datang dari beberapa trouble spot, maka perlu
diantisipasi oleh TNI Angkatan Laut tidak hanya mengantisipasi dua
trouble spot tetapi harus mampu lebih dari dua trouble spot,” kata
Kasal.
Kasal mengatakan, kebijakan TNI Angkatan Laut tahun 2013
adalah meningkatkan kemampuan interoperability seluruh elemen Sistem
Senjata Armada Terpadu (SSAT), baik di internal TNI Angkatan Laut maupun
dengan TNI Angkatan Udara serta TNI Angkatan Darat dalam kerangka
Operasi Gabungan TNI. “Operasi gabungan ini menitikberatkan pada
kemampuan interoperability satuan-satuan tempur khususnya dalam
melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun
Operasi Militer Selain Perang (OMSP),” katanya.
Beberapa
kegiatan latihan gabungan yang telah dilaksanakan selama ini, kata
Kasal, adalah: Latihan Gabungan Terpadu Penanggulangan Bencana Alam,
Latihan Gabungan Pasus TNI Trimatra, Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi
dan Penembakan Senjata Strategis, Latihan Hanudnas Perkasa, Latmako
Koarmabar dan Koarmatim, Latgultor TNI – Polri Waspada Nusa, Latihan
PPRC TNI, Latihan Hanudnas Tutuka XXXVII, Latgabma Malindo Darsasa,
Cobra Gold Exercise serta Shanti Prayas Exercise. “Kegiatan ini
diharapkan menjadi sarana peningkatan kemampuan sumber daya manusia
(SDM) prajurit TNI dan pengawak alutsista berteknologi tinggi, yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai standar mutu yang
diharapkan,” jelas Kasal.
Menyinggung tentang peningkatan SDM,
menurut Kasal, dihadapan para Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-51,
diantaranya dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada Perwira
TNI Angkatan Laut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi di dalam maupun luar negeri, meningkatkan profesionalisme
prajurit matra laut melalui kegiatan latihan secara bertahap, bertingkat
dan berlanjut termasuk latihan-latihan dalam tugas operasi, dan
memberikan pengalaman penugasan dan peningkatan wawasan kepada personel,
utamanya strata perwira melalui tour of area (TOA) maupun tour of duty
(TOD) sebagai variasi dalam penugasan.
Pembekalan
Kasal ini diikuti 170 Pasis Seskoal yang terdiri dari 159 siswa
merupakan pamen TNI Angkatan Laut, 2 siswa pamen TNI Angkatan Darat, 2
siswa pamen TNI Angkatan Udara, dan 7 siswa pamen dari mancanegara,
yakni Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Pakistan, China,
dan Jepang.
Pendidikan Reguler Seskoal yang dibuka pada 17
Januari 2013 lalu, dan akan berakhir pada awal bulan November 2013
mendatang dengan lama pendidikan 42 minggu atau kurang lebih selama 10
bulan. Turut hadir dalam acara tersebut Komandan Seskoal Laksamana Muda
TNI D.A. Mamahit, M.Sc. dan para pejabat di lingkungan Seskoal.