Pembangunan Pabrik Kapal Selam Ditargetkan Selesai 2017
Jakarta • Pembangunan pabrik modern untuk pembuatan kapal selam TNI
Angkatan Laut di Indonesia ditargetkan dapat direalisasikan tahun 2016
atau 2017. Sebab, kapal selam pertama yang dibuat oleh Korea Selatan
baru selesai tahun 2014.
"Pembangunan pabrik semua tergantung
komitmen pemerintah. Pemerintah mutlak menyokong pendanaannya. Tanpa itu
saya kira sangat sulit pembangunan kapal selam bisa direalisasikan di
Indonesia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana
Pertama Untung Suropati di sela seminar tentang "Teknologi Perkapalan
sebagai Bagian dari Peradaban Maritim Indonesia", di Kampus Universitas
Indonesia, Depok, Rabu.
Ia
berharap sudah ada perencanaan dari sekarang agar pada waktunya nanti
pengerjaan kapal selam ketiga itu lancar tanpa kendala. "Keberadaan
pabrik modern untuk membuat kapal selam menjadi kendala serius kita saat
ini," kata Untung.
Pembangunan pabrik modern ini, tambah dia,
bukan persoalan sederhana karena selain membutuhkan banyak sumber daya
manusia yang andal. Pemerintah pun harus menyiapkan dana yang tidak
sedikit.
Oleh karena itu, ia berharap sumber daya manusia yang sudah dikirim ke Korea benar-benar menyerap ilmu secara komprehensif.
"Ketika secara keilmuan sudah memenuhi syarat, baru kemudian pemerintah mempersiapkan pabriknya," katanya.
Indonesia sudah sepakat melakukan transfer teknologi kapal selam dengan
Korea Selatan, dimana akan dibuat tiga unit kapal selam. Untuk kapal
selam pertama, pihak Indonesia hanya memantau pengerjaannya di Korea
Selatan.
Selanjutnya, kata dia, pada pembuatan kapal kedua,
teknisi di Indonesia dilibatkan dalam membuat kapal selam. Namun,
pembuatannya tetap dilakukan di Korea Selatan.
Sementara untuk
kapal selam ketiga, Indonesia akan membuat sendiri kapal itu di galangan
kapal PT PAL. "Pada tahap inilah Indonesia harus mempersiapkan
peralatannya. Termasuk membuat pabrik baru untuk mendukung
pembangunannya," jelas Untung.
Ia juga memastikan Pangkalan Kapal Selam yang disiapkan di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, bisa diresmikan pada akhir tahun 2013.
"Hingga kemarin (minggu lalu) saat Kepala Staf Angkatan Laut (Laksamana
Marsetio) berkunjung ke sana, pangkalan sudah rampung lebih dari 90
persen. Diharapkan akhir tahun ini diresmikan," katanya menjelaskan.
Pangkalan seluas 13 hektare inilah yang nantinya digunakan untuk
menyimpan semua kapal selam yang dimiliki Indonesia, termasuk untuk
menyimpan kapal selam baru yang saat ini dibuat di Korea Selatan.