KEBUMEN, suaramerdeka.com - Sebanyak 450 prajurit TNI AD dari Batalyon
Artileri Medan (Armed) 11/Guntur Geni, Divisi 2/Kostrad mengikuti
latihan menembak di kawasan pesisir selatan Urut Sewu Kebumen. Latihan
yang berlangsung sejak Rabu (27/2) dan akan berakhir Minggu (3/2) itu
berlangsung lancar dan aman.
Para prajurit melakukan latihan
menembak menggunakan meriam keliber 76 mm yang memiliki jangkauan
sekitar 8.000 meter. Sebanyak 18 pucuk meriam buatan Yugoslavia
diletakkan berjajar tidak jauh dari bibir pantai selatan tepatnya di
Desa Setrejenar, Kecamatan Buluspesantren. Sesekali dentuman keras
terdengar saat meriam ditembakkan secara bergantian.
Selain Komandan Batalyon Armed 11 dan Komandan Resimen Armed 1/Putra
Yudha, tampak hadir Komandan Kodim 0709 Kebumen Letkol Inf Dany Rakca
Andalawasan SAP.
Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf Dany Rakca
Andalawasan SAP menjelaskan, Batalyon Artileri Medan 11/Guntur Geni
merupakan satuan pelaksana bantuan tempur di jajaran Resimen Artileri
Medan 1/Putra Yudha di bawah Komando Divisi 2/Kostrad yang berlokasi di
kota Magelang.
Pelaksanaan latihan tersebut, imbuh dia,
merupakan program rutin guna meningkatkan kemampuan prajurit sekaligus
sebagai perawatan terhadap alat utama sistem pertahanan (Alutsista) TNI.
Adapun digelarnya latihan di Urut Sewu, karena lokasi tersebut cukup
memadai untuk digunakan sebagap lokasi latihan menembak dengan jarak
jauh. "Lokasi meriam ditempatkan di wilayah Desa Setrojenar disesuaikan
dengan kebutuhan latihan," ujar Letkol Inf Dany Rakca Andalawasan kepada
Suara Merdeka di sela-sela latihan.
Dandim menegaskan, kawasan
Urut Sewu sepanjang 23,5 km dari Sungai Luk Ulo sampai Sungai Wawar
Kecamatan Mirit ditetapkan sebagai kawasan pertahanan dan keamanan.
Adapun hak guna diserahkan kepada TNI untuk digunakan sebagai lokasi
latihan dan ujicoba senjata.
"Kegiatan TNI tidak boleh ada yang
melarang. Setiap warga negara harus patuh dan tunduk, tidak boleh
mencegah menghalang-halangi latihan TNI. Jika ada perbedaan pendapat
harus diselesaikan melalui mekanisme hukum yang berlaku," tandasnya.