Sejarah Yonif 900/Raider
Pada awal kelahiran Tentara Republik Indonesia (Perubahan dari Tentara
Keamanan Rakyat tahun 1946) di pulau Jawa dibentuk 7 Divisi Tentara
Republik Indonesia. Divisi VII/Suropati adalah salah satu dari ketujuh
Divisi tersebut yang wilayahnya meliputi daerah Malang - Besuki.
Batalyon VIII Resimen Infanteri 39 berada dibawa kendali Divisi tersebut
dengan Komandan Batalyonnya adalah Mayor Santoso.
Berdasarkan Pengumuman Panglima Divisi VII/Suropati tanggal 6 Februari
1947, Batalyon VIII diberi nama Batalyon VIII/Ketonggeng dan Resimen
Infanteri 39 diberi nama Resimen Infanteri 39/Menak Kuncar. Pada tahun
1948 Tentara Republik Indonesia mengadakan program Reorganisasi dan
Rasionalisasi (RERA) maka Resimen Infanteri 39/Menak Kuncar dibubarkan
dan daripadanya dibentuk 2 batalyon yaitu batalyon Mobil dipimpin oleh
Mayor Suprapto dan batalyon territorial dibawah pimpinan Mayor Santoso.
Karena Inti dari pembentukan batalyon Mobil ini dari Batalyon
VIII/Ketonggeng maka Batalyon Mobil II/Divisi I dianggap kelanjutan dari
Batalyon VIII/Ketonggeng.
a. Menjadi Batalyon 31 Brigade IV Divisi I
Berdasarkan Instruksi dari Markas Besar Komando Jawa nomor 47/KB/49,
maka Batalyon Mobil II/Divisi I mendapat tugas sebagai sub Wehrkreise
VI didaerah Kabupaten Lumajang. Setelah keadaan mereda, dilaksanakan
Konsolidasi dan diadakan pembentukan satuan baru maka Batalyon Mobil II
kemudian diganti nama menjadi Batalyon 31 Brigade IV Divisi I dipimpin
oleh Mayor Santoso dan kemudian diganti oleh Mayor Wakhman.
Dalam pembentukan dan pengiriman pasukan ke Indonesia Timur dibawah
pimpinan Kolonel A.E Kawilarang, Batalyon 31 dibawah pimpinan Mayor
Wakhman adalah salah satu batalyon yang masuk didalamnya yang
diperbantukan kepada Brigade XXVIII dibawah pimpinan Letkol Sukowati.
Setelah berada di Indonesia Timur, Batalyon 31 bertugas di Sulawesi
Selatan dan kemudian menjadi organik Teritorium VII/Indonesia Timur.
b. Batalyon 701 – 702
Berdasarkan Penetapan Panglima Teritorium VII No.3006/9/1959
Brigade - Brigade di Indonesia Timur (pasukan ekspedisi) mulai tanggal
17 September 1950 dirubah menjadi Komando Pasukan (Kompas), dimana
Brigade Letnan Kolonel Sukowati menjadi Komando Pasukan A/Sulawesi
Selatan. Sesuai dengan perubahan ini berubah pula nama - nama Batalyon,
dimana Batalyon 31 yang saat itu dibawah pimpinan Kapten Sukertyo
menjadi Batalyon 702/Kompas A /Teritorium VII, terhitung mulai tanggal 1
Nopember 1950.
Berdasarkan keputusan Panglima Teritorium
VII No. 80042/7/1952 mulai tanggal 15 Juli 1952 komando - komando
pasukan dirubah lagi menjadi Resimen Infanteri dan Komando Pasukan
A/Sulawesi Selatan menjadi Resimen Infanteri 23/VII (Resimen Infanteri
23/VII). Dua minggu kemudian dengan Surat Keputusan Panglima Teritorium
VII Nomor 42/KPTS/7/1952 tanggal 30 Juli 1952 berubah pula Batalyon-
batalyon dimana Batalyon 702 menjadi Batalyon Infanteri 701- I/Resimen
Infanteri 23/VII, terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1952 pada saat itu
Batalyon Infanteri 701 berada di bawah pimpinan Kapten Slamet Wardoyo.
Pada bulan Juli 1954 Batalyon Infanteri 701 dipindahkan ke Resimen
Infanteri 25/Maluku Selatan, sehingga sebutannya menjadi Batalyon
Infanteri 701/Resimen Infanteri 25/VII Wirabuana dibawah pimpinan Kapten
Effendi SM, kemudian dilanjutkan oleh Kapten R. Y. Leo Lapulisa,
setelah ± satu setengah tahun Batalyon Infanteri 701 organik resimen
Infanteri 25/Maluku Selatan, pada bulan April 1956 dipindahkan lagi ke
Resimen Infanteri 26/Nusa Tenggara mendarat di Singaraja Bali dibawah
pimpinan Kapten Jalal.
c. Menjadi Batalyon 741
Mulai tanggal 17 Maret 1965 berdasarkan Surat Keputusan Pangdam
XVI/Udayana No. 070/3/1965 Batalyon Infanteri 701 ROI - I dirubah
menjadi Batalyon Infanteri 741 ROI - 64, yang kekuatannya terdiri dari 3
Kompi Senapan, 1 Kompi Bantuan dan 1 Kompi Markas. Perubahan Batalyon
Infanteri 701 ROI - I menjadi Batalyon Infanteri 741 ROI - 64
dilangsungkan pada tanggal 19 Maret 1965, dengan daerah kekuasaan
meliputi Bali.
Berdasarkan Surat Perintah Pangdam IX/Udayana
Nomor: Sprin/567/XI/1973 tanggal 2 Nopember 1973 sebagai realisasi Skep
Kasad Nomor: Skep/20/VII/1973 susunan organisasi disesuaikan dengan ROI
- 73 dengan dislokasi Markas Batalyon, Kompi Markas, Kompi Bantuan dan
Kompi Senapan B di Singaraja, Kompi Senapan A di Kuta Denpasar serta
Kompi Senapan C di Negara.
Berdasarkan Surat Keputusan
Pangdam IX/Udayana Nomor Skep/46/II/1985 tanggal 25 Pebruari 1985
tentang Pengorganikan Batalyon Infanteri 741/Satya Bhakti Wirottama pada
Korem 163/Wirasatya sebagai Batalyon Infanteri Territorial.
Berdasarkan Surat Telegram Pangdam IX/Udayana Nomor STR/98/1988
tanggal 25 Pebruari 1988 tentang pengorganikan Batalyon Infanteri
741/Satya Bhakti Wirottama kepada Kodam IX/Udayana sebagai Batalyon
Infanteri Pemukul Kodam Yonif PMK (Pasukan Mobile Kodam) terhitung mulai
tanggal 1 Maret 1988.
d. Menjadi Batalyon 900/Raider
Pada tahun 2003 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Membentuk
10 Batalyon Infanteri Raider. Kodam IX/Udayana menyelenggarakan Seleksi
personel di satuan yang ada di jajaran Kodam IX/Udayana serta
Melaksanakan Latihan Raider. Pada tanggal 22 Desember 2003 diresmikan 10
Batalyon Infanteri Raider Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
termasuk didalamnya Batalyon Infanteri 900/Raider Kodam IX/Udayana oleh
Kepala Staf Angkatan Darat di Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep/46/XII/2003 tanggal 15 Desember 2003 tentang Pembekuan 8
Satuan Pemukul Kodam dan 2 satuan Yonif Kostrad serta Pengesahan
Pembentukan 10 Satuan Yonif Raider di jajaran TNI - AD.
Tunggul Batalyon Infanteri 900/Raider dengan gambar sebagai berikut:
Pisau/Sangkur, Lintas Kilat/Petir, Warna Merah Putih dan Semboyan Cepat
Senyap Tepat; mempunyai arti : Batalyon Infanteri 900/Raider dengan
semboyan “CEPAT SENYAP TEPAT” sebagai satuan kebanggaan TNI - AD yang
memiliki mobilitas tinggi, mampu bergerak dan bertindak secara senyap,
mencari dan merebut sasaran dengan tepat dalam situasi serta kondisi
bagaimanapun juga, dan dengan dilandasi semangat juang yang tinggi rela
berkorban dalam pengabdiannya untuk keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Karena Inti dari pembentukan
Batalyon Infanteri 900/Raider Kodam IX/Udayana ini dari Batalyon
Infanteri 741/Satya Bhakti Wirottama maka Batalyon Infanteri 900/Raider
dianggap kelanjutan dari Batalyon Infanteri 741/Satya Bhakti Wirottama.