Popular Posts

Kronologis Penyerangan TNI di Papua

Kronologis Penyerangan TNI di Papua

Jakarta - Inilah kronologi penyerangan terhadap para prajurit TNI yang menewaskan delapan prajurit TNI dan empat warga sipil di Papua, Minggu lalu.

Kronologi itu disampaikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di hadapan Komisi I DPR, dalam rapat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/2).

Serangan Pertama

- Pada pukul 9.30 waktu setempat, Pos TNI di Tingginambut didatangi seseorang yang bernama Wendi Tabuni yang bermaksud mengunjungi Komandan Pos Lettu (inf) Risakita Armena. Wendi Tabuni ini adalah sahabatnya TNI tetapi juga sahabatnya kelompok lain.

- Setelah berbincang-bincang lebih kurang 30 menit Wendi Tabuni meninggalkan pos dan langsung menghilang. Tidak berapa lama terjadi penyerangan dan rentetan tembakan dari segala penjuru.

- Diperkirakan penyerangan dilakukan oleh kekuatan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Papua bersenjata pimpinan Goliath Tabuni. Kekuatan 50 orang dengan 18 pucuk senjata.

- Anggota pos memberikan perlawanan dibantu Pos Infantri 753 terdekat dan Pos Brimob. Mendapat bantuan itu, GPK Papua melarikan diri ke arah gunung.

- Akibat serangan itu, satu orang prajurit gugur atas nama Pratu Wahyu Prabowo dengan luka tembak di bagian dada kiri. Lettu Risakita Armena mengalami luka tembak di bagian lengan kiri terkena serpihan peluru.

Serangan Kedua

-Pada pukul 10.30 WIT, di Distrik Sinak Kkabupaten Puncak Jaya, 11 orang anggota TNI dari Koramil Sinak dan Yonif 753 berangkat menuju bandara dengan berjalan kaki, berjarak sekitar 1,5 kilometer. Mereka berpakaian preman dan tanpa senjata untuk mengambil alat komunikasi HT dan HP Satelit yang dikirim dari Kodim Nabire. Kesebelas orang ini bukan anggota yang sedang jaga dan bukan yang sedang melakukan patroli.

- Saat melintas di Desa Gigobak, Distrik Sinak, rombongan dihadang oleh rombongan kelompok bersenjata yang diperkirakan oleh kelompok Yambe dipimpin oleh Murip dan Lekaka, dengan kekuatan massa militan lebih kurang 20 orang dengan 4 pucuk senjata.

- Setelah melakukan penghadangan GPK Papua melarikan diri ke arah sungai dan menghilang.

- Akibat penyerangan itu, 7 anggota TNI dan 4 masyarakat sipil meninggal dunia plus satu orang luka kritis.

- Atas kejadian itu, aparat TNI memberangkatkan 21 orang anggota TNI dipimpin oleh Lettu (inf) Rizal menuju Tingginambut mengevakuasi korban yang tertembak.

- Selain itu Kodim 1714 juga memberangkatkan 14 orang anggota TNI gabungan, untuk perkuatan bantuan evakuasi karena masih terjadi kontak tembak.

Serangan Ketiga

- Pada 22 Februari, pukul 08.00 WIT, di saat Heli Super Puma TNI AU baru saja mendarat di Bandara Sinak untuk melaksanakan evakuasi korban, terjadi penembakan terhadap heli dari jarak 300 meter oleh seorang anggota GPK Papua.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...