Irup saat membacakan amanat pada peringatan HUT RI Ke-66
Marinir
Wilayah Barat (Marwilbar) memperingati hari ulang tahun ke-66
kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Apel Brigif-2 Mar, Bhumi
Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (17/8)
Peringatan
HUT RI ke 66 yang dilaksanakan dalam sebuah upacara militer dengan
Inspektur Upacara Komandan Pangkalan Marinir (Danlanmar) Jakarta Kolonel
Marinir Hardimo.
Panglima
TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dalam amanat yang dibacakan oleh
(Danlanmar) Jakarta Kolonel Marinir Hardimo, mengatakan tanggal 17
Agustus 1945 mempunyai arti dan makna yang sangat penting bagi kehidupan
bangsa Indonesia karena dengan Proklamasi Kemerdekaan itulah,
perjalanan panjang perjuangan bangsa ini untuk melepaskan diri dari
belenggu penjajahan, telah mencapai puncaknya.
Panglima
TNI lebih lanjut mengatakan, nilai-nilai perjuangan yang dilahirkan
para pejuang itu memiliki sifat hakiki, lestari, luwes dan dinamis.
Karenanya tetap relevan untuk dijadikan sumber motivasi dan inspirasi
bagi generasi penerus bangsa ini dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Dalam
amanatnya Panglima TNI mengingatkan bahwa ancaman yang merongrong
keselamatan bangsa dan negara ini bukan semata-mata datang dari luar,
tetapi justru yang lebih dominan, muncul dari dalam diri bangsa ini,
antara lain ditandai dengan menurunnya semangat nasionalisme, rendahnya
militansi, serta melunturnya jati diri dan kultur bangsa ini.
Kondisi
itu memunculkan anggapan negatif di sebagian kalangan masyarakat bahwa
negara kita adalah negara yang lunak dan bangsa kita adalah bangsa yang
lembek, menggampangkan permasalahan, serta tidak memiliki kepekaan
terhadap pelanggaran dan penyelewengan, seperti halnya korupsi. Jika
kita tidak mau dan tidak mampu berusaha untuk keluar dari keadaan
seperti itu, maka disintegrasi bangsa akan mengancam kita, dan tentu
saja kita tidak menginginkan hal itu terjadi.
Dalam
lingkup TNI, Panglima TNI mengingatkan dan menegaskan bahwa sebagai
kekuatan pertahanan negara yang profesional dan militan, maka jiwa
semangat dan nilai-nilai perjuangan yang dilahirkan para kusuma bangsa
dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan yang diproklamasikan
17 Agustus 1945 merupakan jiwa semangat dan nilai-nilai yang harus
senantiasa tumbuh dan berkembang dalam diri setiap prajurit dan pegawai
negeri sipil TNI.
Nilai-nilai
yang kemudian mengkristal di dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit,
Delapan Wajib TNI dan Kode Etik Perwira ”Budhi Bhakti Wira Utama” serta
Panca Prasetia Korps Pegawai Republik Indonesia, harus senantiasa
menjadi pedomanan dalam kehidupan prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI.
Upacara
HUT tersebut dihadiri oleh para Asisten, Kadis, Dankolak/satlak, serta
Pamen, Pama dan PNS dijajaran Kormar dan Pasmar-2.