Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin mengungkapkan
kemungkinan mundurnya jadwal penyerahan dua jenis kapal militer pesanan
Kementerian Pertahanan yang tengah digarap PT PAL. Kementerian
Pertahanan memesan dua unit tugboat serta tiga unit kapal cepat rudal ke
PT PAL sejak dua tahun lalu dengan biaya sekitar Rp 500 miliar.
"Saya
melihat prosesnya lambat karena perencanaan oleh pejabat yang lama
tidak cermat. Mungkin penyelesaiannya akan meleset dari target pada
2013," kata Sjafrie saat meninjau pembuatan kedua kapal tersebut di
galangan PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 Desember 2012.
Meskipun
demikian, Sjafrie berharap agar target delivery time kedua kapal
tersebut pada 2014 tidak meleset. Bekas Panglima Kodam Jaya itu juga
menginginkan proses penuntasan kedua kapal itu tidak mempengaruhi
delivery yang telah disepakati. "Sebab kapal itu merupakan bagian dari
proses modernisasi peralatan Tentara Nasional Indonesia," kata Sjafrie.
Selain
kedua jenis kapal pesanan tersebut, Sjafrie juga meninjau kesiapan PT
PAL dalam pembuatan tiga unit kapal selam militer yang sedang dikerjakan
bersama Korea Selatan. Menurut Sjafrie, satu di antara tiga kapal selam
itu nantinya akan dikerjakan di galangan kapal milik PT PAL.
"Kedatangan saya ke sini juga dalam rangka melihat persiapan pembangunan
galangan kapal selam itu," ujar Sjafrie.
Direktur Utama PT PAL
M. Firmansyah Arifin mengatakan, proses penggarapan tugboat dan kapal
rudal cepat tidak meleset dari target. Ia pun optimistis pengerjaannya
akan tuntas sesuai waktu. Sebab selain kontrak jangka panjang sudah di
tangan, materialnya pun sudah tersedia. "Saya memahami pernyataan Wakil
Menteri Pertahanan itu sebagai cambuk bagi kami agar bekerja keras
merampungkan kapal itu," kata Firmansyah yang diwawancarai terpisah.