Popular Posts

Melihat dari dekat Kendaraan Tempur Amphibi BTR-50 Marinir TNI AL


Melihat dari dekat Kendaraan Tempur Amphibi BTR-50 Marinir TNI AL


Ranpur APC BTR-50 P/PK dikenal dengan sebutan Pansam (panser amfibi). Ranpur BTR-50 bukanlah lansiran anyar. Di negeri asalnya, Uni Soviet (kini Rusia), kendaraan ini masuk dinas operasional tahun 1955.

Awalnya, kabin berkapasitas 20 orang pasukan bersenjata lengkap tak punya penutup atas. Baru pada tahun 1960 dengan alasan guna mendongkrak proteksi penumpang maka varian BTR-50 PK dilengkapi tutup kabin (hatch). Varian terakhir inilah yang sampai sekarang dipakai Korps Marinir.

Kendaraan BTR-50 ini berkapasitas solar penuh (full tank) sekitar 260 liter dan memiliki kemampuan melakukan penjelajahan menempuh jarak 260 km. Satu liter solar, mampu mendorong sejauh 1 km dengan kecepatan 44 Km per jam. Itu kalau berada di jalan raya. Sedangkan di medan off-road, kecepatannya 25 Km per jam.

Bagaimana kalau di laut? Panser ini mengandalkan dua unit water jet. Kedua piranti ini sanggup menghela badan ranpur dengan kecepatan 10 Km per jam. Uniknya, kendaraan ini bisa juga berenang mundur pada kecepatan 5 Km per jam. Selain itu BTR-50 mampu menerjang ombak berketinggian maksimal 1,5 meter.

BTR-50 masuk jajaran organik Marinir tahun 1962. Pengadaannya waktu itu dilakukan sebagai bagian persiapan Operasi Trikora. Keandalannya kembali teruji dalam berbagai operasi militer pasca Trikora, termasuk Operasi Seroja (1975/79).

Untuk memperpanjang usia pakainya, BTR-50 tak lagi mengandalkan komponen orisinilnya. Sebab, pasca Peristiwa G-30S/PKI, suku cadang mendadak jadi langka. Alhasil perombakan lumayan besar diterapkan pada jeroan BTR 50. Menu utama perombakan adalah soal dapur pacu. Mesin diesel yang tadinya tipe V 6 asli Rusia, diganti dengan GM 6V-92T diesel keluaran AS.

Ada juga beberapa bagian BTR-50 yang kena rehab, misalnya perangkat komunikasi dan senjata. Kabin yang tadinya dijejali radio komunikasi tipe RT.10, asli Rusia diganti dengan tipe ANVRC 64 asal AS. Komunikasi dengan pesawat mengandalkan tipe PRC 33, juga buatan AS. Untuk senjata utama (main weapon) senapan mesin PKT telah kedudukannya oleh senapan mesin GPMG kaliber 7,62 mm buatan FN Belgia. Sebanyak 1.800 butir peluru FN biasanya dibawa BTR-50 dalam operasi tempur.

Panser amfibi ini sering dilibatkan dalam sebuah operasi. Biasanya, kendaraan ini memuat 16 orang personel, ditambah tiga orang kru. Ketiga kru tersebut adalah komandan kendaraan, pengemudi, dan penembak. Selain itu, juga dilengkapi oleh dua jenis senjata. Sayangnya, kendaraan ini tidak ada air conditionernya.

Saat bergerak di darat, roda dan rantai digerakkan oleh dua tangkai kemudi yang ada di kiri kanan pengemudi. Bila tangkai kanan ditarik, rantai kanan akan berhenti dan panser belok ke kanan. Begitu juga sebaliknya. Sedangkan kalau bergerak ke depan, pasukan tinggal menginjak pedal gas dan kopeling. Uniknya, tidak ada pedal rem. Untuk mengerem, cukup ditarik dua tungkainya.

Musibah tenggelamnya Pansam BTR-50

Tenggelamnya panser amphibi (pansam) jenis BTR-50P dalam latihan Armada Jaya XXVII yang menewaskan enam orang di Pantai Banongan, Situbondo, Sabtu (2/2) disebabkan hantaman gelombang laut yang tiba-tiba menggulung panser. Gulungan ombak itu menyebabkan stabilitas panser terganggu, dan bagian belakang panser tiba-tiba lebih condong ke bawah, sehingga alat tempur buatan Rusia tahun 1962 itu pun tenggelam. saat mulai tenggelam, sembilan dari 15 personel yang ada di dalam panser dapat keluar dan menyelamatkan diri. Namun, satu orang tersangkut, pada pintu sehingga enam orang lagi tidak bisa keluar, karena terperangkap bersama pansam. Pansam pun lalu tenggelam di kedalam sekira 25 meter.

Itulah sekelumit dari profil BTR-50 kebanggan Marinir TNI AL beserta kisah dukanya.

DATA TEKNIS BTR-50 P
Dimensi: Panjang 7,07 meter, Lebar 3,14 meter, Tinggi:2,15 meter, Bobot/Berat kosong 14,5 ton, Berat siap tempur: 16,5 ton. Daya angkut: 2,5 ton. Kemampuan lintas alam : Kemiringan maks tanjakan : 38 derajat, Rintangan tegak: Setinggi 1,1 m; Parit; selebar 2,8 m. Kecepatan jalan raya: 44 km per jam, di air: 10,2 km per jam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...